Kasih Agape (Greek: agapao) adalah sesuatu yang sering disebut orang, tapi sedikit yang mempraktekkannya. Banyak orang mengalami kesulitan mengasihi sesamanya yang berbuat jahat kepadanya dan kesulitan untuk mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Saya berharap artikel ini bisa membantu Anda untuk semakin jatuh cinta kepada TUHAN.
Firman Tuhan katakan dalam 1 Korintus 14:1a, “Kejarlah kasih …” Waktu saya renungkan kata-kata ini, saya sempat bingung. Saya heran, kenapa saya harus mengejar kasih. Kemudian TUHAN memberikan saya pengertian. Kasih yang dimaksud dalam ayat ini adalah kasih AGAPE.
Lalu, kenapa kita harus mengejarnya? Karena kasih Agape tidak bisa diproduksi oleh manusia. Dari empat jenis kasih: Storge (kasih karena hubungan keluarga), Philia (kasih karena hubungan pertemanan), Eros (kasih karena hubungan seksual), dan Agape (kasih TUHAN kepada manusia), manusia hanya bisa mengasihi dengan jenis Storge, Philia, dan Eros. Sedangkan, Agape adalah kasih yang hanya bisa manusia dapatkan dari TUHAN. Firman TUHAN katakan dalam 1 Yohanes 4:8 bahwa TUHAN adalah kasih. Dialah sumber kasih Agape dan bahkan Dialah definisi dari kasih Agape itu sendiri.
Kemudian saya bertanya kepada TUHAN, “Apakah saya apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan kasih Agape itu? Apakah kasih Agape tersebut hanya bisa saya dapatkan setelah saya melakukan sesuatu yang luar biasa?” Kemudian Tuhan memberikan saya pengertian lagi dari ayat di atas.
Kata “Kejarlah” dalam ayat ini diambil dari bahasa Yunani “dioko”. Arti dari dioko adalah mencari dengan sungguh-sungguh, mengarahkan diri, tetap mengejar sekalipun dianiya, mengikuti, dan sudah diberikan. Hati saya kemudian bergejolak melihat arti dari kata “dioko” yang terakhir: sudah diberikan.
Kitab Korintus ditulis oleh Rasul Paulus dan kitab ini ditulis oleh Paulus setelah Yesus naik ke Sorga. Jadi, yang Paulus maksud adalah kasih Agape sudah diberikan oleh Tuhan kepada semua orang melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib.
Saya menyimpulkannya begini, ketika kita mengarahkan diri kita kepada Yesus dengan sungguh-sungguh, mengejar pribadi Yesus apa pun harganya, mengikuti Yesus, maka dengan sendirinya kasih Agape itu akan datang dan mengalir ke dalam hidup kita. Kita hanya perlu menyadari siapa dan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita.
(Baca juga: TUHAN ADALAH BAPA YANG SANGAT BAIK)
Anda tahu seberapa sering manusia berusaha mengasihi TUHAN dan sesamanya dengan kekuatannya sendiri? Saya dapat pastikan 100% ketika mereka melakukan hal tersebut, hasilnya adalah gagal dan gagal lagi.
Teman, Anda tidak bisa mengasihi (jenis Agape) TUHAN dan sesama Anda dengan kekuatan Anda sendiri. Kasih yang dapat Anda hasilkan hanyalah sebatas Storge, Philia, dan Eros. Ketiga jenis kasih tersebut adalah kasih yang dihasilkan berdasarkan situasi dan kondisi. Banyak orang dapat mengasihi sesamanya pada saat semuanya baik. Banyak orang dapat mengampuni orang yang dia benci ketika orang tersebut meminta maaf terlebih dahulu. Banyak istri atau suami baru dapat saling mengasihi jika pasangannya melakukan tepat seperti yang diinginkan. Banyak orangtua atau anak yang saling mengasihi saat semua saling berbuat baik satu sama lain.
Agape bukanlah jenis kasih yang tergantung situasi dan kondisi. Kasih Agape menyanggupkan Anda memberikan pipi kanan ketika pipi kiri ditampar. Kasih Agape memampukan Anda mengatakan, “Tuhan, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Kasih Agape memberikan Anda kemampuan untuk mendoakan, memberkati, dan mengasihi orang yang membenci, menyakiti, dan merugikan Anda. Kasih Agape adalah kasih Tuhan yang disalurkan melalui Anda. Oh, Haleluya!
“Lalu, bagaimana cara saya mendapatkan kasih Agape?”
Ini adalah pertanyaan besar. Banyak gereja mengajarkan supaya jemaatnya mengasihi TUHAN dengan sungguh-sungguh, menjalani perintah TUHAN dengan setia, dan lain sebagainya, tanpa pernah memberitahu bagaimana caranya. It’s not fair! Namun saya punya kabar sukacita untuk kita semua.
Teman, Anda dapat mengasihi TUHAN dan sesama Anda dengan kasih Agape. Anda dapat sepenuhnya mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan Anda seperti yang Firman Tuhan katakan. Dan, Anda dapat mentaati seluruh perintah TUHAN seperti yang Firman Tuhan katakan.
Mari kita buka dari 1 Yohanes 4:19. Dikatakan, “Kita mengasihi, karena TUHAN terlebih dahulu mengasihi kita.” Ayat ini mengubah cara pikir saya. Anda tidak akan bisa mengasihi TUHAN, jika TUHAN tidak mengasihi Anda terlebih dahulu. Itu adalah kalimat sebab akibat. Jadi, akibat dari TUHAN mengasihi Anda, barulah Anda dapat mengasihi. Dan sebaliknya, jika Anda tidak tahu bahwa TUHAN mengasihi Anda, maka sampai kapan pun Anda tidak akan dapat mengasihi. Saya harap Anda mengerti hal ini. Karena, kebenaran ini memerdekakan hidup saya dari banyak hal yang saya pikir mustahil.
Mari kita masuk lebih dalam lagi.
Teman, meski kita melihat bulan mengeluarkan bersinar, bulan bukanlah sumber sinar. Bulan tidak memiliki sinar. Bulan mendapatkan sinar dari matahari. Kita semua tahu hal itu. Bulan hanya memantulkan sinar (reflektor) yang diberikan oleh matahari.
Lihatlah ilustrasi di samping. Tanpa sinar dari matahari, tidak mungkin bulan mengeluarkan sinar. Hal yang sama yang dimaksud oleh 1 Yohanes 4:19. Anda dan saya hanyalah reflektor. Kita hanya dapat memantulkan kasih Agape. Anda dan saya bukanlah sumber kasih Agape. Anda harus mendapatkan kasih Agape terlebih dahulu, baru Anda bisa memancarkan atau memantulkan kasih tersebut kepada TUHAN dan orang lain. Anda hanya dapat memberikan sesuatu yang Anda miliki. Orang yang tidak memiliki kasih, sudah jelas tidak dapat memberikan kasih.
Seringkali kita dipusingkan dengan bagaimana cara kita menyenangkan hati TUHAN, bagaimana cara kita melepaskan diri dari kebiasaan buruk, bagaimana kita dapat taat sepenuhnya kepada TUHAN, bagaimana kita dapat melayani TUHAN dengan baik, bagaimana kita dapat lebih sabar, dan lain sebagainya. Kita berusaha mencari cara menghasilkan kasih Agape. Seperti saya katakan sebelumnya, Anda akan gagal kalau terus berusaha melakukan hal tersebut dengan kekuatan Anda.
Waktu saya merenungkan hal di atas. TUHAN mengatakan ini di hati saya, “The weight of Word is determined by ACTION”, yang artinya bobot dari sebuah perkataan diukur dari perbuatan. Saya sangat diberkati dengan kalimat ini.
Teman, Anda dan saya dapat mengatakan “Saya cinta kamu” kepada satu orang yang sama. Kata-kata yang sama, diucapkan dengan nada yang sama, di hari yang sama, tapi apakah Anda tahu cara membedakan siapa yang benar-benar mencintai orang tersebut? Ya, perbuatan kita yang menentukannya. Perbuatan kita menentukan bobot dari kata-kata kita.
Anggaplah Rudi mengatakan “Aku mengasihi TUHAN” tapi yang Rudi lakukan setiap hari hanyalah main, nongkrong, dan berbuat dosa. Sedangkan Albert juga mengatakan, “Aku mengasihi TUHAN”, dia tidak pernah lupa saat teduh meski terburu-buru, dia lebih suka ke persekutuan dan gereja daripada nongkrong di tempat nggak jelas, dan meski berbuat dosa, Albert mau berubah. Menurut Anda, kata-kata siapa yang lebih berbobot? Sudah jelas Albert.
Namun jangan salah mengerti, hal yang dilakukan Albert tidak membuat TUHAN jadi lebih menyayangi Albert. Kasih Tuhan kepada Albert atau Rudi sama besarnya. Saya hanya sedang memberikan ilustrasi bahwa bobot atau keseriusan dari perkataan seseorang dapat dilihat dari apa yang dia lakukan.
Teman, bobot TUHAN mengasihi Anda adalah SALIB. Dia turun dari Surga ke dunia, mengambil rupa manusia dengan segala kekurangan dan kelemahannya, taat, dan mati di atas kayu salib untuk menyatakan kasih-Nya kepada semua orang. Itulah bobot perkataan TUHAN tentang mengasihi Anda dan saya.
Anda tahu ketika menjadi manusia, Yesus harus belajar berdiri, berjalan, makan, dan berlari. Yesus merasakan sakit ketika terjatuh dan dipukul. Dia menunjukkan keseriusan kasih-Nya sejak awal Dia mengambil rupa manusia.
(Baca juga: YESUS MENYERAHKAN DIRI, BUKAN DITANGKAP)
Mari kita kembali ke 1 Yohanes 4:19.
Yang saya mau sampaikan begini. Jika Anda merenungkan dan menyadari bahwa TUHAN mengasihi Anda, barulah Anda dapat mengasihi. Teman, satu-satunya cara membuat kasih Agape mengalir ke dalam diri Anda adalah dengan cara merenungkan dan menyadari sepenuhnya pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Tidak ada cara lain.
Ini adalah hal yang saya lakukan secara rutin. Meskipun saya telah 16 tahun menjadi Kristen dan sebagian besar kehidupan Kristen saya adalah bersama teman-teman gereja dan pelayanan, saya sering merasa dimanfaatkan, sulit untuk mengampuni, merasa lelah dalam melayani, jenuh, dan ribuan kali saya berpikir untuk mundur dari TUHAN. Namun tahukah Anda, di saat iblis datang dan menggoda saya dengan pemikiran busuk seperti itu, yang saya lakukan bukan mencari cara bagaimana untuk mengasihi Tuhan, melainkan kembali merenungkan pengorbanan Yesus di atas kayu salib, supaya saya dapat kembali menyadari kasih Tuhan.
Melakukan pelarian dengan cara shopping, main games, atau jalan-jalan tidak banyak membantu. Saya memilih untuk kembali membuka kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) dan merenungkan pengorbanan YESUS. Ini pasal yang sering saya buka: Matius 26-27, Markus 14-15, Lukas 22-23, dan Yohanes 18-19. Saya membaca dan merenungkan kembali pasal-pasal tersebut. Sampai saya di kepala saya seperti ada adegan film di mana Yesus ditangkap, diperhadapkan di depan para pemuka agama, dihina, diludahi, disiksa, dipukul, dicambuk, dan mati disalib oleh makhluk yang Dia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri.
Anda tahu apa yang terjadi setiap kali saya membaca dan merenungkan kembali kematian dan pengorbanan Yesus untuk saya? Kasih di dalam hati saya kembali meluap. Dan, yang paling ajaib adalah saya seperti mendapatkan kekuatan untuk melakukan hal yang sebelumnya saya pikir berat untuk dilakukan. Merenungkan pengorbanan Yesus akan membangkitkan kembali cinta Anda kepada TUHAN.
Teman, tidak cukup mengetahui bahwa TUHAN mengasihi dunia ini. Anda perlu menyadari bahwa Dia sangat mengasihi Anda.
Semestinya orang percaya adalah orang yang paling mudah mengasihi, mengampuni, dan memberkati, karena Bapa kita di Sorga adalah sumber dari semuanya itu. KASIH AGAPE adalah cara untuk memenangkan dunia ini. Tanpa kasih, sia-sialah semuanya pengorbanan yang kita lakukan. Melalui kasih Agapelah dunia dapat melihat bahwa Kristus itu hidup dan nyata. (penulis: @mistermuryadi)
*** bagi yang ingin mendengar rekaman kotbahnya, silakan download di » BEING LOVED TO LOVE
========================================================================
Semua materi di blog ini saya berikan cuma-cuma bagi para pembaca setia hagahtoday.com. Jika artikel ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda bisa memberikan donasi ke:
BCA 7340 12 6160 a/n Zaldy Muryadi.
Terimakasih Tuhan buat Kasih-Mu yang sungguh amat sangat Mahabesar….
Menyatakan kasih Allah memang seharusnya menjadi kebutuhan orang percaya.Tetapi kita juga sebagai orang percaya yang telah diselamatkan seharusnya menyadari perbedaan antara kasih Allah dan manusia sehingga manusia perlu diselamatkan.Kasih manusia sesungguhnya hanya berpusat pada kepentingan pribadi bukan kepentingan Allah.Manusia merasa dihargai,dihormati,dikasihi ,diakui,diterima jika semuanya itu tercapai walaupun banyak kesalahan di dalamnya.Berbeda dengan mengalami kasih Allah yang tidak lagi berfokus pada kepentingan pribadi manusia tetapi kepentingan Allah karena manusia telah mengalami kasih Bapa yang di dalamnya ada penerimaan,rasa berharga sebagai anak Allah sehingga manusia tidak lagi mengejar pengakuan,penghormatan, penghargaan , penerimaan dari manusia lain.Tetapi manusia yang telah mengalami kasih Bapa memiliki kerinduan untuk menyatakan kasih Allah termasuk dalam keluarga. Inilah pergumulan Tuhan Yesus menghadapi orang-orang yang hanya mengenal kasih manusia sehingga Yesus tertolak.Itulah mengapa Yesus yang katanya penuh belas kasih menolak orang yang berbondong-bondong meminta firman Tuhan dan meminta disembuhkan. Karena mereka hanya mencari kepentingan mereka sendiri bukan butuh keselamatan. Tetapi Yesus justru melayani orang-orang yang dibuang, dianggap berdosa yang butuh pengampunan,butuh penerimaan yang hancur hatinya untuk menerima kasih Bapa.Untuk itulah Yesus menyatakan bahwa saudaranya adalah mereka yang telah menerima iman keselamatan itu yaitu mereka yang melakukan kehendak Bapa.Memang berbeda dengan pandangan dunia arti kasihNya.Tidak heran kalau kita memiliki cara pandangnya Tuhan Yesus kita akan mengerti dan mengalami pergumulan yang sama agar mereka diselamatkan termasuk keluarga kita walaupun berat bahkan tampak mustahil tanpa kuasa,kemurahan Bapa untuk menjamah kekerasan hati mereka yang kita kasihi.Itulah kesabaran Yesus yang bersabar untuk orang lain diselamatkan bukan bersabar untuk supaya orang menghormati,menghargai kita.Dengan demikian kita yang telah mengalami kasih Bapa, kirannya lebih berlimpah syukur atas pengorbanan Tuhan Yesus Kristus,Amin.
Terima kasih untuk input-nya yang sangat membangun.
trimakasih…aku sungguh diberkati