Markus 4:23-24 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Ia berkata lagi: “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
Kemarin kita membahas mengenai mendengarkan Tuhan. Hari ini saya ingin membahas mengenai mendengarkan orang lain.
(Baca juga: DENGARKANLAH SANG GEMBALA AGUNG KITA)
Dalam etika berkomunikasi, kita perlu mendengarkan orang lain berbicara. Apalagi ketika kita ingin memahami permasalahan orang lain, mendengarkan menjadi sesuatu yang jauh lebih penting daripada berbicara atau ingin didengarkan.
Sayangnya, kebanyakan orang lebih ingin didengarkan daripada mendengarkan. Ekstrimnya, mereka menuntut untuk didengarkan, tetapi menolak untuk mendengarkan.
Yesus membahas etika yang benar perihal masalah mendengarkan dalam ayat renungan kita di atas. Dia mengatakan, “Ukuran yang kita pakai untuk mengukur akan diukurkan kepada kita …” Dalam konteks mendengarkan, ayat tersebut berbicara, “Ukuran yang kita pakai untuk mendengarkan seseorang, akan diukurkan kepada kita …” Atau dengan kata lain, jika kita mau mendengarkan seseorang, maka orang itu mau mendengarkan kita.
Saya rasa formula itu juga berlaku dalam hal lainnya. Seperti dalam hal menghargai. Jika kita menghargai seseorang, maka orang itu akan menghargai kita. Jika kita ramah terhadap seseorang, maka orang itu akan ramah terhadap kita.
(Baca juga: ANDA PERLU MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN JIKA INGIN BERUBAH)
Sesuatu yang kita harapkan dilakukan oleh orang lain, lakukanlah terlebih dahulu terhadap mereka. Silakan mencoba. (penulis: @mistermuryadi)
= = = = =
Jika blog ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda dapat memberikan donasi via BCA 7340 12 6160 atau CommBank (AUS): BSB 062239, Account Number 1030 2575 atas nama Zaldy Muryadi.
Segala sesuatu yang kita lakukan pada orang lain akan menjadi cerminan perbuatan mereka terhadap kita. Ayo lakukan kasih dan Firman Tuhan kepada orang lain sehingga orang dirubahkan dari perbuatan kita. Terima kasih Koh Zal.