Matius 20:28 “… sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Kata “pemimpin” seringkali diidentikkan dengan “penguasa” atau “pengendali”. Tidak terkecuali, gereja pun terkena imbasnya.
(Baca juga: YANG KITA MAU VERSUS YANG TUHAN MAU)
Beberapa orang yang menyandang gelar pemimpin gereja sering mengira gelar tersebut adalah sebuah pengukuhan untuk berkuasa dan mengendalikan hidup orang lain. Akibatnya, perang ego, emosi, dan kepentingan terjadi. Jemaat tidak lagi merasa digembalakan, tetapi dikuasai dan dikendalikan.
Mari kita melihat kebenaran mengenai hal dalam kehidupan Yesus.
Tidak diragukan lagi bahwa Yesus adalah pemimpin terhebat yang pernah ada. Kita mengakui-Nya adalah pemimpin dari para pemimpin, raja di atas segala raja. Namun, selama keberadaan-Nya di Bumi, tidak pernah sekalipun Sang Pemimpin terhebat ini menyebut diri-Nya pemimpin. Malah, Yesus mengklaim diri-Nya datang untuk melayani.
Yesus mengidentikkan kata “pemimpin” dengan kata “pelayan”. Tujuan dari penguasa atau pengendali selalu kepentingan pribadi, tetapi tujuan dari pelayan adalah kepentingan orang lain.
Tuhan menciptakan kita untuk menjadi pemimpin. Yang artinya setiap kita memiliki potensi untuk memimpin. Sekali lagi, bukan menjadi pemimpin dalam arti berkuasa atau mengendalikan, tetapi melayani. Ya, kita memiliki potensi untuk melayani.
Menjadi pemimpin yang melayani kepentingan orang lain bukan masalah talenta, kemampuan, keahlian, atau jabatan, melainkan masalah kemauan untuk berkorban bagi orang lain.
(Baca juga: KEPADA SIAPAKAH KITA MENGABDIKAN DIRI?)
Di saat kita dapat mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi, sesungguhnya, kita telah menjadi pemimpin sebagaimana Tuhan Yesus ajarkan. (penulis: @mistermuryadi)
= = = = =
Jika blog ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda dapat memberikan donasi via BCA 7340 12 6160 atau CommBank (AUS): BSB 062239, Account Number 1030 2575 atas nama Zaldy Muryadi.
Meneladani kepemimpinan Yesus bahwa pemimpin adalah orang yang melayani. Memberikan manfaat bagi orang lain dan menjadi role model.
Terima kasih Koh Zal.