HUBUNGAN PRIBADI VERSUS PERATURAN AGAMA

Roma 3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Yesus banyak berkomentar tentang agama selama pelayanan-Nya, dan tidak ada satu pun komentar yang baik mengenai hal itu. Agama di masa Yesus, bahkan masih terjadi sampai sekarang, selalu mengenai usaha manusia untuk mendapatkan anugerah dan kasih Tuhan.

(Baca juga: NIKMATILAH KEHIDUPAN ANDA HARI INI)

Iman Kristen mengajarkan bahwa Tuhanlah yang mendapatkan manusia melalui Yesus Kristus. Anugerah dan kasih Tuhanlah yang aktif mengejar manusia.

Kita bersyukur bahwa dengan menaruh iman kepada apa yang telah Yesus kerjakan di atas kayu salib, kita dapat menikmati semua janji yang telah Dia berikan kepada Abraham. Ya, menaruh iman kepada karya Kristus, bukan usaha kita.

Seorang Kristen bukanlah seorang mengalami perubahan hidup karena mengikuti peraturan-peraturan agama, melainkan seseorang yang berubah karena percaya kepada Yesus dan karya salib-Nya.

Itu sebabnya menjadi seorang Kristen bukanlah menjadi seorang taat peraturan, melainkan seorang yang memiliki hubungan dengan Kristus. Yang saya maksud dengan memiliki hubungan dengan Kristus bukan berarti kita bebas melanggar peraturan. Ketika kita memiliki hubungan dengan Kristus dengan sendirinya kita akan menghormati peraturan-peraturan yang berlaku di dalam Firman-Nya.

Suatu hari Yesus menyembuhkan seseorang yang mati sebelah tangannya pada hari Sabat (Matius 12:1-14). Ketika orang-orang Farisi melihat hal tersebut, mereka bersekongkol untuk membunuh Yesus. Lihat, agama telah membuat orang-orang Farisi berpikir tidak boleh bekerja menyembuhkan orang di hari Sabat, tetapi boleh merencanakan pembunuhan. Aneh, bukan?

(Baca juga: BETAPA LEBAR, PANJANG, TINGGI, DAN DALAM KASIH KRISTUS)

Agama dapat membuat kita menjadi orang-orang yang begitu patuh kepada peraturan, namun melupakan bahwa kasih yang Yesus ajarkan perlu berada di atas segala peraturan. Hanya hubungan dengan Bapa yang dapat membuat kita memahami kasih Bapa sekaligus peraturan. Memahami peraturan semata tidak dapat membantu kita mengerti kasih Bapa. (penulis: @mistermuryadi)

= = = = =