MENGAPA PERSEMBAHAN HABEL DITERIMA OLEH TUHAN?

Ibrani 11:4a Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.

Beberapa orang mengatakan persembahan Habel jauh lebih besar daripada persembahan Kain. Ada juga yang mengatakan bahwa Habel memberikan persembahannya dengan sukacita, sementara Kain memberikannya dengan hati yang muram. Sayangnya, tidak ada ayat Firman Tuhan yang mendukung dua dugaan di atas.

(Baca juga: SENSITIF TERHADAP SINYAL ROH KUDUS)

Pada ayat renungan di atas, Firman Tuhan menjelaskan bahwa persembahan Habel dianggap lebih baik karena Habel memberikannya dengan iman. Oh, saya suka ini.

Jika kita mengutip Roma 10:17 bahwa iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus, maka kita dapat menyimpulkan bahwa persembahan Habel dianggap lebih baik karena Habel memberi persembahan sebagai bentuk respons terhadap apa yang Tuhan katakan. Kita dapat melihat sikap hati Habel yang ingin mendahulukan Tuhan.

Mari kita gali lebih dalam.

Kejadian 4:4 mengatakan Habel mempersembahkan lemak dari anak sulung kambing dombanya. Kata “lemak” dalam bahasa Ibrani adalah “cheleb”, yang artinya bagian yang terbaik. Habel memberikan bagian yang terbaik yang dia miliki kepada Tuhan.

Sekarang mari kita lihat aplikasi yang dimaksud dari “bagian terbaik” dalam kehidupan sehari-hari.

Saya pernah sangat ingin membeli sesuatu dengan harga cukup mahal. Ketika hari gajian tiba, saya langsung membeli barang tersebut. Akibatnya, bulan itu saya tidak memiliki lagi uang untuk persepuluhan dan persembahan.

Tanpa saya sadari, saya ingin memberikan persembahan atau persepuluhan dari sisa milik saya. Setelah semua kebutuhan saya terpenuhi, barulah sisanya saya berikan kepada Tuhan.

Dulu saya memberi kepada Tuhan dengan cara di atas, tetapi sekarang saya mengubah kebiasaan itu menjadi, setiap kali menerima gaji atau penghasilan, hal yang pertama kali saya sisihkan adalah persepuluhan, barulah kemudian kebutuhan-kebutuhan saya. Setelah itu, jika masih ada, saya sisihkan untuk persembahan. Namun seringkali, untuk memberi persembahan, saya mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan saya.

Perhatikan, memberikan yang terbaik bukan berarti memberikan seluruh harta kita. Tentu Tuhan ingin kita juga menikmati berkat yang Dia berikan. Terbaik dalam konteks ini berbicara mengenai prioritas kita dalam mengelola uang.

(Baca juga: HENDAKLAH KITA MURAH HATI, SEPERTI BAPA SORGAWI)

Hari ini, mari kita belajar dari iman Habel, yaitu memberi yang terbaik. Saya harus akui hal itu tidak mudah. Saya pribadi memulainya beberapa belas tahun lalu dan masih belajar sampai hari ini. Jika Anda ingin memiliki hati seperti Habel, hati yang senantiasa mendahulukan Tuhan, Anda dapat memulainya sekarang. (penulis: @mistermuryadi)

= = = = =