Yohanes 10:3-5 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.
Yesus mengatakan bahwa domba-domba-Nya mengenali suara-Nya. Dalam perumpamaan di atas, Yesus menggambarkan domba-domba itu memiliki pendengaran yang sangat sensitif terhadap suara sang gembala, dan sangat kesulitan mendengarkan suara orang asing.
(Baca juga: DAUD SANG RAKSASA)
Hal pertama yang saya ingin bagikan hari ini adalah, saya percaya salah satu tanda kita adalah anak-anak Tuhan, kita peka terhadap suara-Nya dan suara yang asing. Peka yang saya maksud adalah kita mengikuti suara-Nya dan menjauhi suara yang asing itu.
Hal kedua adalah Tuhan berbicara kepada kita melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui Firman-Nya. Namun, untuk mendengarkan suara-Nya dengan saksama, kita perlu meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan Firman-Nya.
(Baca juga: NASIB SEBUAH BANGSA ADA DI TANGAN ORANG PERCAYA)
Menggabungkan dua hal di atas, kepekaan kita terhadap suara Tuhan hanya dapat terasah ketika kita meluangkan waktu mendengarkan suara-Nya. Semakin kita mengenal Pribadi-Nya dan kebenaran-Nya, semakin kita peka terhadap tuntunan suara-Nya. Sehingga, suara yang kita dengar tidak tertukar dengan suara asing yang hendak menyesatkan atau menghancurkan hidup kita. (penulis: @mistermuryadi)
Belajar mengasah pendengaran kita akan firman Tuhan dengan meluangkan waktu membaca dan merenungkan apa yang tertulis di Alkitab. Terima kasih Koh Zal.