MENGADU KEPADA TUHAN

Mazmur 57:4-7 Aku terbaring di tengah-tengah singa yang suka menerkam anak-anak manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya laksana pedang tajam. Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi! Mereka memasang jaring terhadap langkah-langkahku, ditundukkannya jiwaku, mereka menggali lobang di depanku, tetapi mereka sendiri jatuh ke dalamnya. Sela. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur.

Setiap orang memiliki masalah. Itu satu hal yang tidak dapat kita pungkiri selama kita hidup di dunia ini. Pertanyaannya adalah, bagaimana seharusnya kita merespons terhadap masalah-masalah kita?

(Baca juga: LEBIH BAIK KITA MENDEKLARASIKAN IMAN KITA)

Ketika kita disakiti, diperlakukan tidak adil, dikecewakan, ditinggalkan, atau dianiaya, kita cenderung ingin merespons secara langsung kepada orang-orang yang bertanggung jawab akan hal itu. Sementara, Tuhan mengajarkan kita untuk menunjukkan kasih.

Saya dapat mengerti, ketika kita mengalami perlakuan-perlakukan yang tidak baik dari orang lain, seperti ada desakan di dalam hati kita untuk menumpahkan segala kesedihan dan keluh kelah kita sesegera mungkin.

Lalu, ke mana kita harus menumpahkan perasaan-perasaan itu?

Daud pernah mengalami hal serupa. Dia diburu untuk dibunuh, terpisah dari keluarga, diperlakukan tidak adil, disakiti, dan dikecewakan. Drama panjang menghiasi kehidupan Daud. Sebagai manusia, tentu saja Daud memiliki perasaan sedih, marah, dan kecewa. Dan, dia menumpahkannya kepada Tuhan. Dia mengadu kepada Tuhan.

Jika Anda membaca mazmur-mazmur yang ditulis oleh Daud, dia mengadukan berbagai macam hal kepada Tuhan. Dia mengadukan perlakukan musuh-musuhnya, perasaan-perasaannya, keinginan-keinginannya, bahkan ketidakpercayaan-Nya kepada Tuhan. Yang menarik bagi saya, beberapa kali Daud mempertanyakan Tuhan, tetapi di akhir mazmur itu, dia mengucap syukur kepada Tuhan dan mengagungkan-Nya.

Sebagai orang awam, saya dapat melihat bagaimana eratnya hubungan Daud dan Tuhan melalui mazmur-mazmur itu. Bagaimana Daud benar-benar melibatkan Tuhan dalam setiap hal yang dia alami.

(Baca juga: KITA ADA BUKAN UNTUK MENGHAKIMI, TETAPI MENGASIHI)

Saya percaya Tuhan adalah tempat yang tepat untuk mengadukan segala hal yang terjadi di dalam hidup kita. Dia adalah Bapa kita yang baik. Dia mendengarkan setiap hal yang kita ucapkan kepada-Nya. Dan, Dia menjawabnya. (penulis: @mistermuryadi)

= = = = =

Jika blog ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda dapat memberikan donasi via BCA 7340 12 6160 atau CommBank (AUS): BSB 062239, Account Number 1030 2575 atas nama Zaldy Muryadi.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.