Imamat 4:31-32 Tetapi segala lemak haruslah dipisahkannya, seperti juga lemak korban keselamatan dipisahkan, lalu haruslah dibakar oleh imam di atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan bagi Tuhan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu sehingga ia menerima pengampunan. Jika ia membawa seekor domba sebagai persembahannya menjadi korban penghapus dosa, haruslah ia membawa seekor betina yang tidak bercela.
Jika kita hidup di zaman Musa, setiap kali kita berbuat dosa, kita harus mempersembahkan korban bakaran untuk menghapus dosa. Kita harus mempersembahkan domba yang tidak bercacat cela.
(Baca juga: BANGKITKAN IMAN ANDA)
Begini prosesnya. Imam akan memeriksa domba tersebut, jika tidak ditemukan cacat, domba itu akan dipersembahkan dan dosa kita akan diampuni. Perhatikan. Yang diperiksa oleh sang imam adalah domba yang akan dipersembahkan, bukan si pendosa. Imam harus memastikan domba itu tidak bercacat cela sehingga layak untuk dipersembahkan. Imam tidak memeriksa si pendosa.
Domba yang dikorbankan pada zaman Musa adalah simbol, sekaligus nubuatan, mengenai Yesus, Sang Anak Domba Allah, yang disalibkan 2000 tahun lalu. Ibrani 7:27 mengatakan bahwa Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus adalah korban yang sempurna untuk menghapus dan menebus segala dosa dan pelanggaran kita. Bukan hanya menghapus dosa kita setahun sekali, melainkan menghapus dosa kita sekali untuk selamanya.
Pada saat dosa seseorang dihapuskan, barulah dia layak menerima berkat, kebaikan, dan kemurahan Tuhan. Imam akan berdoa seperti yang dicatat dalam Bilangan 6:24-26, “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
(Baca juga: BAPA TERLALU MENGASIHI ANDA)
Saya ingin meneguhkan kita semua hari ini bahwa sebagai orang-orang yang percaya kepada Yesus, kita dilayakkan untuk menerima kebaikan dan kemurahan Tuhan. Kita dilayakkan untuk sembuh. Kita dilayakkan untuk diberkati. Kita dilayakkan untuk hidup dalam sukacita dan damai sejahtera. Kita dilayakkan untuk melayani Sang Raja. Kita dilayakkan untuk menjadi anak Sang Raja. Karena Sang Anak Domba Allah telah menebus setiap dosa dan pelanggaran kita sekali untuk selamanya. (penulis: @mistermuryadi)