Lukas 22:42 “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”
Meminta kepada Tuhan sesuatu yang kita harapkan dan inginkan tidaklah salah. Namun, jangan jadikan hal itu satu-satunya alasan kita berdoa kepada Tuhan dan jangan jadikan hal itu satu-satunya fokus dalam doa kita.
(Baca juga: RISIKO PERCAYA TUHAN ADALAH MELIHAT JANJI TUHAN TERGENAPI)
Matius 6:8 mengatakan bahwa Bapa Sorgawi mengetahui apa yang kita perlukan sebelum kita memintanya. Jadi mengenai kebutuhan dan keperluan kita, kita perlu percaya kepada pemeliharaan-Nya ketika kita mendoakannya.
Kita perlu bergerak selangkah lebih maju dalam doa kita. Seperti doa Yesus pada ayat di atas. Pada awal kalimat, Yesus meminta agar cawan itu diambil dari-Nya. Yesus berdoa untuk sesuatu yang Dia harapkan dan inginkan. Namun, doa Yesus tidak berhenti di situ. Dalam kalimat selanjutnya Dia mengatakan, ” … tetapi bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu.”
Berdoa seperti itu mendewasakan kehidupan Kristen kita. Kita tidak hanya berdoa untuk kepentingan kita, tetapi kita berdoa untuk sesuatu yang Tuhan ingin lakukan melalui hidup kita.
(Baca juga: HAL-HAL INI DIALAMI YESUS AGAR KITA TIDAK LAGI MENGALAMINYA)
Pada saat kita mulai mempraktekkan doa seperti itu, saya percaya Roh Kudus akan berbicara di dalam hati kita dan menuntun kita kepada apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi hidup kita. (penulis:@mistermuryadi)