Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Sebelum saya mengerti mengenai kebenaran ini, iblis sering mengganggu pikiran saya dengan menanamkan benih pikiran, “Mengapa mukjizat yang saya harapkan tidak kunjung tiba?” “Apakah saya layak menerima mukjizat dari Tuhan?” “Mengapa orang lain mengalami mukjizat, sedangkan saya tidak?” dan pikiran busuk lainnya.
(Baca juga: MENOLAK UNTUK MENYERAH)
Pikiran-pikiran di atas akan menghambat mukjizat terjadi di dalam hidup kita.
Kini saya menyadari bahwa Yesus adalah mukjizat terbesar yang pernah ada di dalam hidup kita dan Dia sudah dianugerahkan kepada saya bahkan ketika saya masih berdosa. Jadi, pertanyaan mengenai apakah kita layak atau tidak menerima mukjizat sudah tidak lagi relevan, karena bahkan ketika kita masih berdosa, kita dianugerahi “mukjizat terbesar”.
Jika Yesus saja telah diberikan, apalagi mukjizat lainnya.
(Baca juga: MARI KITA BERPEGANGAN PADA YANG KEKAL)
Mungkin hari ini Anda sedangkan mengharapkan sebuah mukjizat terjadi dalam hidup Anda. Entah itu kesembuhan, terobosan finansial, kelepasan, pemulihan, kedamaian, atau apa pun itu. Percayalah bahwa mukjizat itu pasti terjadi. Anda pasti menerimanya di dalam nama Yesus. Jangan dengarkan suara-suara sumbang dari si jahat yang membuat Anda ragu akan hak Anda sebagai orang percaya untuk menerima mukjizat. (penulis: @mistermuryadi)
= = = = =
Jika blog ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda dapat memberikan donasi via BCA 7340 12 6160 atau CommBank (AUS): BSB 062239, Account Number 1030 2575 atas nama Zaldy Muryadi.