Mazmur 27:4 Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.
Dalam renungan hari ini saya ingin menceritakan sesuatu yang saya alami dan saya berharap hal itu dapat membantu Anda merenungkan sesuatu yang baik bagi hidup Anda. Saya berdoa Roh Kudus membantu Anda untuk melihat jauh ke depan kepada segala hal yang baik yang Tuhan telah sediakan.
(Baca juga: DENGARKANLAH KRITIK YANG MEMBANGUN)
Suatu hari, ketika saya sedang melakukan rutinitas saya, tiba-tiba di hati saya timbul pertanyaan ini, “Jika kamu harus melepaskan segala sesuatu dari hidup kamu dan hanya dapat menyisakan satu hal, apa satu hal itu?”
Dari sekian banyak hal yang kita miliki, satu hal yang kita sisakan pastilah sesuatu yang sangat penting. Mungkin sebagian Anda dapat dengan cepat menjawab Tuhan Yesus. Namun, terus terang pada saat itu saya terdiam cukup lama dan berpikir sangat keras.
Saya ingin menjawab Yesus, tetapi saya teringat bahwa betapa lekatnya saya dengan smartphone saya. Saya ingin menjawab Yesus, tetapi saya ingat bahwa terkadang saya merasa hal-hal yang saya harapkan jauh lebih penting dari Sang Pemberi harapan itu sendiri. Saya ingin sekali menjawab Yesus, tetapi saya teringat betapa sibuknya saya dengan segala aktivitas saya (termasuk melayani) dan terkadang saya melupakan waktu-waktu saya bersama Yesus.
Sampai satu titik, saya berpikir bahwa pertanyaan itu bukan untuk saya jawab saat ini, melainkan untuk saya renungkan.
Saya perlu merenungkan hidup saya dan kembali menyusun prioritas hidup saya, sampai saatnya nanti saya dapat menjawab dengan yakin dan pasti bahwa itu adalah Yesus, tidak ada yang lain.
Terhadap pertanyaan demikian, saya belajar betapa mulut kita terlatih untuk memberikan jawaban yang terbaik. Namun, seringkali jawaban melalui mulut kita tidak selaras dengan apa yang sesungguhnya terjadi dalam hidup kita. Ya, kita perlu jujur dalam ini.
Roh Kudus ada dalam hidup kita tidak untuk selalu setuju dengan apa yang kita lakukan. Dia juga ada untuk membenahi dan mengoreksi hidup kita. Mengajak kita meninggalkan kehidupan yang lama ke kehidupan yang Tuhan sediakan.
Hari ini, saya ingin kita merenungkan pertanyaan di atas, kira-kira apa satu hal terpenting dalam hidup kita? Jika kita sudah dapat menjawab dengan percaya diri bahwa itu adalah Yesus, saya sungguh bersukacita. Jika belum, mari kita renungkan, susun kembali prioritas hidup kita, dan mungkin bagi sebagian kita, itu dapat berarti mengubah haluan hidup 180 derajat.
(Baca juga: MARI KITA BELAJAR MENEGUR DENGAN KASIH)
Hingga suatu saat nanti kita dapat menjawab dengan penuh keyakinan, “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.” (penulis: @mistermuryadi)