1 Yohanes 4:20-21 Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.
Ketika membaca ayat di atas, saya teringat perkataan Yesus dalam Matius 23:23, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.”
(Baca juga: SUDAHKAH ANDA MENEMUKAN PANGGILAN TUHAN ATAS HIDUP ANDA?)
Saya dapat membayangkan betapa sebalnya saya jika bertemu dengan orang yang terlihat saleh, taat, dan rajin membaca Firman Tuhan, tetapi tidak pernah berkorban atau menolong orang lain. Mulut mereka mengatakan mereka mengasihi Tuhan, namun keluarga, sahabat, atau rekan kantor yang kesulitan di sebelah mereka sama sekali tidak pernah ditolong. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang-orang seperti ini adalah para pendusta. Bukan saya yang mengatakannya.
Jika kita mengasihi Tuhan, kita pasti mengasihi orang lain. Suatu kali murid-murid Yesus bertanya, “Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.”
(Baca juga: APA MAKSUD DARI OTORITAS NAMA YESUS BAGI HIDUP KITA HARI INI?)
Berdasarkan jawaban Yesus di atas, itu artinya ketika kita menolong orang-orang di sekitar pada dasarnya kita sedang menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan. Mari kita mulai dari orang-orang yang dekat dengan kita. Bantu mereka semampu kita dan berdoalah untuk mereka. (penulis: @mistermuryadi)