KITA PERLU MELANGKAH DALAM IMAN UNTUK MENERIMA JANJI TUHAN

Ulangan 1:8 Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.

Dulu, saya agak sedikit bingung ketika menemukan kalimat seperti kalimat di atas di  Alkitab. Dan luar biasanya, banyak sekali ayat yang ditulis dengan cara seperti itu.

(Baca juga: JANGAN TAKUT, LIHATLAH BAGAIMANA TUHAN MEMBERIKAN KEMENANGAN)

Mari kita perhatikan. Tuhan mengatakan, “Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu …” Dalam tata bahasa, kita semua tahu bahwa kalimat itu merupakan bentuk lampau, artinya sesuatu yang telah lalu dan telah terjadi. Jadi, jauh sebelum Bangsa Israel masuk dan menduduki Tanah Kanaan, tanah berlimpah susu dan madu itu telah diberikan Tuhan kepada Bangsa Israel.

Ada rahasia yang besar dalam ayat di atas. Kita perlu mencernanya perlahan.

Setelah Tuhan menyatakan “Aku telah menyerahkan …” kemudian Tuhan memerintahkan Bangsa Israel untuk masuk dan menduduki negeri tersebut.

Ada “kejanggalan” dalam kalimat itu. Tuhan memerintahkan Bangsa Israel untuk masuk dan menduduki negeri yang telah Dia berikan itu. Pertanyaannya, kalau TELAH diberikan, mengapa mereka perlu masuk dan menduduki lagi? Apalagi kita tahu bahwa mereka perlu memerangi 31 bangsa sebelumnya menduduki Kanaan.

Saya percaya ayat itu berbicara mengenai langkah iman. Ketika Tuhan memberikan janji bahwa kita pasti menang, pasti sembuh, dan pasti diberkati, apakah kita percaya? Jika kita percaya, buahnya adalah melangkah maju.

Dengan kata lain, Tuhan sudah memberikan janji yang pasti, tapi janji tersebut tidak terjadi dengan sendirinya. Kita perlu menerimanya dengan langkah iman. Tapi ingat, bukan berarti ketika kita melangkah, Tuhan baru memberikannya. Orang sering salah kaprah mengenai hal itu. Tuhan sudah memberikan janji-Nya sebelum kita mengharapkannya, namun kita perlu melakukan langkah iman jika kita ingin menerima janji itu.

(Baca juga: TANPA SAUH PENGHARAPAN, KITA AKAN MUDAH DIHANYUTKAN OMBAK)

Beberapa orang berkata, “Iman kita yang menggerakkan Tuhan.” Tidak demikian menurut Firman Tuhan. Tuhan bergerak karena kasih-Nya kepada kita, bukan karena iman kita. Iman kita tidak menggerakkan Tuhan, melainkan membuat kita menerima semua yang baik yang Tuhan telah berikan bagi kita. (penulis: @mistermuryadi)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.