1 Samuel 17:40 Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu.
Ada begitu banyak kisah kepahlawanan di Alkitab. Jika Anda memperhatikan keseluruhan kisah para pahlawan tersebut, Anda akan menemukan sebuah kesamaan, yaitu sebagian besar dari para pahlawan itu muncul di tengah situasi yang sulit dan menekan. Salah satunya adalah Daud.
(Baca juga: KITA PERLU MERESPONS SEPERTI INI DI TENGAH KRISIS)
Saat itu seluruh tentara Israel, bahkan Raja Saul yang belum lama diurapi dan diidolakan, ketakutan karena ditantang oleh Goliat. Anda dapat bayangkan betapa mencekamnya situasi saat itu. Rajanya saja ketakutan, apalagi para prajuritnya. Goliat menantang satu orang terkuat dari Israel untuk melawannya. Seharusnya Saul yang maju menghadapi Goliat, namun Saul memilih bersembunyi.
Di saat tidak ada seorang pun berani menghadapi Goliat, Daud tampil maju menawarkan dirinya. Daud berani bukan karena dia hebat. Daud berani karena dia tahu Tuhan bersamanya.
Mungkin Anda sedang mengalami situasi yang sama dengan Bangsa Israel saat itu. Anda mengalami situasi yang berat dan menekan. Mungkin hari ini Anda sedang ketakutan. Namun mauhkah di dalam kondisi seperti ini Anda tampil maju dan memilih untuk kuat seperti Daud?
Sama seperti Daud, hidup kita selalu diperhadapkan dengan pilihan. Kita dapat memilih untuk percaya kepada Firman Tuhan atau percaya kepada situasi di sekitar kita. Satu hal lain yang saya pelajari dari para pahlawan di Alkitab, mereka memiliki mental “apa kata Tuhan,” bukan mental “Apa kata situasi dan kondisi”.
(Baca juga: PERUBAHAN HIDUP MENUNTUT KOMITMEN)
Hari ini Firman Tuhan mengatakan kita pemenangnya. Firman Tuhan mengatakan kita sanggup karena Dia ada bersama kita. Firman Tuhan mengatakan bahwa ROH yang tinggal di dalam kita jauh lebih besar. Dan, Firman Tuhan mengatakan bahwa kita adalah pahlawan. Maukah kita memilih untuk kuat dan teguh percaya kepada janji-Nya? (penulis: @mistermuryadi)