MEMBENCI ORANG LAIN SAMA DENGAN MENYAKITI DIRI SENDIRI

2 Korintus 2:10-11 Sebab barangsiapa yang kamu ampuni kesalahannya, aku mengampuninya juga. Sebab jika aku mengampuni, — seandainya ada yang harus kuampuni –,maka hal itu kubuat oleh karena kamu di hadapan Kristus, supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

Kebencian, kemarahan, kepahitan, kekecewaan, apapun alasan dan latar belakang penyebabnya, tidak pernah mengerjakan hal baik di dalam diri kita. Banyak orang mengira, “Kalau saya mengampuni dia, enak sekali dong dia sudah melakukan hal buruk terhadap saya dan sekarang saya membiarkannya begitu saja. Saya mau marah dan benci kepada dia supaya dia tahu rasanya.” Apakah Anda pernah bertemu dengan orang seperti ini? Atau mungkin Anda sedang mengalaminya?

(Baca juga: DI ALKITAB, KATA “BERHASIL” 300% LEBIH BANYAK DARI KATA “GAGAL”)

Teman, saya ingin mengajak kita merenungkan sejenak ayat Firman Tuhan di atas. Iblis selalu mengambil keuntungan dalam perkara benci, iri, dendam, pahit, kecewa, marah, dan lain sebagainya. Itu adalah “taman bermainnya” iblis. Saat kita membenci seseorang, yang sedang kita sakiti bukan orang tersebut, melainkan diri kita sendiri.

Saya mungkin tidak mengerti seberapa besar kesalahan yang dibuat oleh orang itu dan seberapa terlukanya kita akibat hal itu, tetapi satu hal yang saya tahu jika kita terus menerus membenci dan pahit terhadap orang itu, kita sedang mencelakai diri kita sendiri dan orang-orang yang kita sayangi di sekitar kita.

Akar pahit dan kebencian akan menutup pintu bagi berkat-berkat Tuhan di dalam hidup kita, karena hati kita akan penuh dengan ketakutan, kekuatiran, dan bukan iman. Jangan biarkan iblis mengambil bagian yang terbaik yang telah Tuhan sediakan bagi kita, hanya karena kita membenci atau pahit terhadap seseorang.

(Baca juga: MEMUJI TUHAN DI TENGAH PERGUMULAN)

Mari lepaskan pengampunan. Tidak ada gunanya memelihara akar pahit di hati kita. Seharusnya damai dan sukacita yang tinggal di hati kita. Ampunilah orang yang bersalah kepada kita. Yang sudah terjadi biarlah berlalu, jangan terus menerus tinggal di masa lalu, Yesus telah menyediakan masa depan jauh lebih baik. Percayakan kepada Yesus segala amarah, kebencian, kepahitan kita hari ini, Dia sanggup menggantikannya dengan tari-tarian dan sukacita. (penulis: @mistermuryadi)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.