Lukas 15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Peristiwa ini akan sering kita jumpai jika kita hidup pada zaman Yesus. Salah satu keseharian Yesus adalah duduk dan berbincang dengan para pendosa. Bukan hanya Yesus yang mendatangi mereka, tapi para pendosa ini pun nyaman untuk mendengarkan Yesus berbicara.
(Baca juga: JANGAN BIARKAN KETAKUTAN MENDOMINASI PIKIRAN KITA)
Kira-kira apa yang Yesus katakan sehingga para pendosa itu mau duduk berlama-lama di dekat-Nya?
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, saya ingin kita membayangkan sejenak bagaimana jika kita adalah seorang penjahat kelas kakap, apakah kita mau duduk berlama-lama mendengarkan seseorang yang menuduh, menyinggung, menyindir, atau menyudutkan kita? Saya yakin kita tidak mau. Pasti telinga kita akan panas.
Lalu, kira-kira apa yang Yesus katakan, sehingga para pendosa itu mau duduk diam mendengarkan-Nya?
Saya percaya Yesus membicarakan tentang kasih, pengampunan, dan pengharapan kepada para pendosa itu. Ya, itulah yang Yesus selalu ceritakan. Dia menceritakan kabar baik.
Teman, seberapa sering kita berpikir Tuhan itu ada di hidup kita untuk menyudutkan, menyindir, menyinggung, menuduh, menyatakan kesalahan, ataupun mengungkapkan dosa-dosa kita? Kalau itu yang Tuhan lakukan, saya yakin tidak seorang pun mau berada di dekat-Nya. Tidak heran bagi beberapa orang, Tuhan adalah sosok yang menakutkan, sehingga saat mereka terjatuh dalam dosa, mereka memilih menjauhi Tuhan sementara. Padahal, Tuhan tidak demikian.
(Baca juga: TUHAN TIDAK AKAN BERHENTI MENGASIHI KITA)
Hari ini ijinkan saya meyakinkan kita semua bahwa Tuhan adalah Pribadi yang selalu menghampiri kita dengan kasih, pengampunan, dan pengharapan. Di saat-saat terburuk, tergelap, atau terpuruk kita, datanglah kepada Yesus. Dia ada untuk menopang, menguatkan, meneguhkan, dan memberikan kita jalan keluar. Dia tidak pernah menolak ataupun meninggalkan kita sendirian. Kasih-Nya selalu ada untuk kita. (penulis: @mistermuryadi)