INI YANG PERLU KITA UCAPKAN DI TENGAH KESESAKAN

Kisah Para Rasul 17: 28a Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada …

Sebelum kita membaca renungan hari ini, mari kita mengucapkan ayat di atas, “Di dalam Dia, saya hidup, saya bergerak, dan saya ada …” Ya, di dalam Yesus, kita ada, kita hidup. Kita tidak tanpa pengharapan, kita tidak patah semangat, kita tidak stres, tetapi kita hidup.

(Baca juga: HANYA DI DALAM RUMAH BAPA ADA DAMAI, SUKACITA, DAN BERKAT)

Yesus memberikan pengharapan bagi kita yang sedang bergumul. Kita tidak sendirian. Kita bukan orang yang kalah atau gagal. Kita hidup di dalam Dia.

Saya sering mengucapkan ketika doa ini untuk menutup ibadah, “Hidup kita tidak seperti roda yang kadang di atas atau kadang di bawah, Firman Tuhan mengatakan hidup kita seperti burung rajawali yang terbang tinggi dan semakin tinggi. Kita adalah kepala, bukan ekor. Kita adalah garam dan terang dunia. Di dalam Yesus, kita pasti berhasil.”

Jangan biarkan keputusasaan mengambil alih kehidupan kita. Jangan biarkan vonis dokter membuat kita kehilangan pengharapan. Dan jangan biarkan ketakutan dan kekuatiran merusak masa depan kita. Percayalah di dalam Kristus ada kehidupan.

Ucapkan ini. “Saya tidak “mati”, di dalam Kristus saya hidup. Roh yang tinggal di dalam saya lebih besar dari segala roh di dalam dunia ini.”

(Baca juga: IMAN YANG BENAR MENGHASILKAN PERBUATAN YANG BENAR)

Di tengah kesesakan, Raja Daud mengucapkan, “Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar. Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan.” (penulis: @mistermuryadi)