Kolose 2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
Perhatikan ayat di atas. Sebelum hidup seseorang memiliki hati yang melimpah dengan syukur, pertama-tama orang itu harus BERAKAR di dalam Tuhan, kemudian DIBANGUN di atas Tuhan, dan akibatnya IMANNYA akan bertambah teguh dan setelah itu hatinya akan MELIMPAH DENGAN SYUKUR.
(Baca juga: SI OPTIMIS VERSUS SI PESIMIS)
Dengan kata lain, iman yang teguh dan hati melimpah dengan syukur (damai dan sukacita) adalah sebuah hasil yang didapatkan ketika kita hidup berakar dan dibangun di dalam Tuhan dan kebenaran Firman-Nya.
Dunia mengajarkan damai dan sukacita yang berdasarkan kondisi. Kalau kondisinya baik, hatinya senang. Kalau tidak ada masalah, hidupnya damai. Namun Firman Tuhan mengajarkan damai dan sukacita yang sama sekali berbeda dengan dunia. Damai dan sukacita yang Firman Tuhan tawarkan tidak berdasarkan situasi dan kondisi.
Sekalipun orang menghina kita, kita dapat tetap bersukacita dan bersyukur. Sekalipun begitu banyak masalah dan tekanan dalam hidup kita, kita tetap dapat memiliki damai dan hati yang melimpah dengan syukur.
(Baca juga: MERENUNGKAN KASIH KITA KEPADA BAPA SORGAWI)
Kita bisa mendapatkan damai, sukacita, dan hati yang melimpah dengan syukur seperti ini hanya melalui kehidupan yang berakar dan dibangun di atas pondasi Firman Tuhan. Tanpa hal itu, kehidupan kita akan jauh dari damai, sukacita, dan hati yang melimpah dengan syukur. (penulis: @mistermuryadi)
Dengan hidup berakar pada firman Tuhan maka kita akan sadar identitas kita siapa. Dunia tidak bisa mendikte dan menakut-nakuti kita. Terima kasih Koh Zal.