1 Tesalonika 1:4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
Adalah sesuatu yang indah menjadi orang yang terpilih. Setiap anak di sekolah berharap dipilih oleh gurunya menjadi yang paling pintar, rapih, bersih, sopan, dan lain sebagainya. Para calon pegawai yang melamar pekerjaan, menantikan perusahaan-perusahaan yang dilamarnya memilih mereka.
(Baca juga: PELAJARAN DARI MEMELIHARA ANJING SAMOYED)
Mungkin juga banyak di antara kita yang tidak terpilih, mengalami penolakan, merasa malu, dan sedih yang mendalam. Mungkin pernah pada satu titik batin kita berteriak, “Pilih saya, pilih saya.”
Kita tahu rasanya ketika kita berharap seandainya saya bernasib lebih baik, seandainya saya lebih pintar, seandainya saya lebih berpendidikan.
Itu sebabnya Firman Tuhan mendeklarasikan kabar baik bagi kita semua, bahwa ada Seseorang yang memilih kita. Dia bukan sekadar orang biasa, tetapi Tuhan Pencipta Alam Semesta. Dia memandang ke Bumi, melihat segala keburukan dan kekurangan kita, tetapi Dia memilih untuk mengasihi kita, dan mengatakan, “Aku pilih orang itu.”
Tidak ada seorang pun meminta Kristus untuk naik ke kayu salib. Karya penyelamatan merupakan inisiatif Tuhan sendiri. Dia melakukannya supaya kita dapat hidup di dalam terang-Nya, supaya kita mengerti arti dari menjadi yang terpilih dan dikasihi.
(Baca juga: BELAJARLAH DARI KEGAGALAN-KEGAGALAN KITA)
Setiap kali kita tergoda untuk mengatakan, “Mengapa tidak ada seorang pun yang memilih saya,” ingatlah bahwa Tuhan telah memilih kita sebelum dunia dijadikan. Kita dipilih untuk menjadi para pemenang. Kita dipilih menjadi kepunyaan-Nya. (penulis: @mistermuryadi)
= = = = =
Jika blog ini memberkati Anda, pertimbangkanlah untuk menabur. Anda dapat memberikan donasi via BCA 7340 12 6160 atau CommBank (AUS): BSB 062239, Account Number 1030 2575 atas nama Zaldy Muryadi.