Galatia 3:6 Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Saya tidak sabar untuk membagikan renungan ini kepada kita semua. Pasti Anda setuju kalau saya mengatakan bahwa manusia jauh lebih cepat dan lebih sering mengingat kesalahan kita daripada kebaikan kita. Malah terkadang, mereka hanya mengingat keburukan kita dan melupakan kebaikan kita. Namun Tuhan tidak seperti itu.
(Baca juga: IBLIS TAHU BAHWA DI LUAR TUHAN TIDAK ADA KEHIDUPAN)
Sebaliknya, Tuhan hanya mengingat IMAN kita saja. Lebih tepatnya, segala sesuatu yang kita lakukan, putuskan, dan ucapkan atas dasar kita percaya kepada Yesus.
Mungkin kita bertanya, “Lalu, bagaimana dengan kesalahan dan pelanggaran saya, apakah Tuhan tidak memperhitungkannya?” Mikha 7:19 mengatakan Dia menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Ibrani 10:17 juga menegaskan bahwa Tuhan tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan kita. Haleluya!
Tuhan bukanlah Pribadi yang mencari-cari kesalahan kita. Dia tidak mencatat dan mengumpulkan dosa-dosa kita, dan suatu hari menagihnya.
Mungkin beberapa orang bersorak dalam hati, “Wah, asyik, saya bebas berbuat dosa.” Tuhan memang tidak lagi menghitung kesalahan kita, semua dosa telah ditebus oleh Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu, tetapi manusia yang kita temui setiap hari melihat perbuatan, perkataan, keputusan, dan tingkah laku kita.
(Baca juga: YANG KITA MAU VERSUS YANG TUHAN MAU)
Jika kita ingin menjadi berkat atau teladan bagi orang lain, tentu bukan hal yang bijak untuk memilih hidup di dalam dosa dan pelanggaran kita, bukan? (penulis: @mistermuryadi)