1 Korintus 9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Tujuan seseorang berlatih, tentu saja untuk mempersiapkan diri sebelum bertanding. Dulu, ketika saya bekerja sebagai wartawan olahraga, saya pernah mewawancarai beberapa atlet. Tidak pernah ada satu pun atlet yang berlatih di hari pertandingannya. Semua selalu berlatih jauh sebelum hari pertandingan. Itu pun masih saja ada kemungkinan untuk kalah.
(Baca juga: BAGAIMANA CARA MENGUKUR SEBUAH KESUKSESAN MENURUT ALKITAB?)
Dalam kehidupan ke-Kristenan kita, kita pun perlu berlatih sebelum masalah menghantam, konflik terjadi, atau tekanan datang. Kita perlu berlatih sabar, berlatih mengingat janji-janji Tuhan, dan berlatih kuat. Berlatih dari jauh-jauh hari membuat kemungkinan kita untuk semakin besar.
Teman, ada masa-masa kita membutuhkan kesabaran, ketenangan, dan daya tahan untuk menghadapi tantangan. Kita dapat mulai berlatih dari sekarang, jauh sebelum tantangan-tantangan tersebut datang. Sebelum kita bertemu tantangan-tantangan yang besar. Kita dapat belajar sabar, tenang, menguasai diri, pantang menyerah, dan mengucapkan hanya yang membangun melalui hal-hal yang kecil dan sederhana.
(Baca juga: MEMBANGUN KEBIASAAN MENGUCAP SYUKUR)
Tujuannya supaya kita dapat memberikan respons yang benar. Saat orang lain marah, kita memilih sabar; saat orang lain sakit hati, kita memilih mengampuni; dan saat orang lain putus asa, kita tetap berharap. Dengan demikian dunia dapat melihat kita berbeda dan melihat Yesus hidup di dalam kita. (penulis: @mistermuryadi)
Kita perlu memiliki sifat disiplin berlatih. Karena Firman Tuhan yang kita renungka setiap hari akan sangat berdampak akan respon kita terhadap masalah. Terima kasih Koh Zal.