Yohanes 19:17 Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
Saya pernah membaca sebuah artikel yang menulis mengenai ke-Kristenan di negara-negara yang kental dengan ateisme. Beberapa orang secara sengaja menyebarkan ateisme ke anak-anak remaja. Salah satunya dengan cara menyuruh anak-anak kecil yang hidup kekurangan untuk berdoa meminta uang kepada Tuhan.
(Baca juga: MATA KITA ADALAH PELITA TUBUH KITA)
“Menurut kamu apakah Tuhan itu baik?” tanya orang ateis itu.
“Ya, saya rasa Tuhan itu baik,” jawab seorang anak.
“Baiklah, coba penjamkan matamu dan berdoa supaya Tuhan memberikan uang kepadamu.”
Sang anak berdoa sejenak sambil memejamkan mata.
“Sekarang buka mata kamu dan lihatlah apakah sudah ada uang di kantong celana kamu?”
“Tidak ada,” ujar sang anak.
“Berarti Tuhan tidak ada, bukan?”
Demikilah bunyi percakapan yang umum terdengar di negara-negara tersebut.
Mungkin hari ini kita juga sedang mempertanyakan Tuhan, apakah Dia mengasihi kita, apakah Dia nyata. Satu hal yang ingin saya katakan, jangan menilai Tuhan berdasarkan situasi yang sedang kita alami. Terkadang beberapa orang merasa Tuhan mengasihi mereka ketika mereka hidup enak, punya uang, dan tidak ada masalah, tetapi begitu ada masalah, mereka mulai merasa Tuhan tidak mengasihi mereka, Tuhan jauh, bahkan Tuhan tidak nyata.
Nilailah kasih Tuhan melalui apa yang telah Yesus korbankan bagi kita di atas kayu salib. Kematian-Nya adalah lambang kasih-Nya kepada kita dan kebangkitan-Nya adalah lambang kemenangan bagi kita.
(Baca juga: TUHAN MEMBELA MEREKA YANG TERTINDAS)
Apa pun situasi dan kondisi yang sedang kita alami, yakinkan diri kita bahwa Tuhan melihat situasi itu, Dia memiliki rencana yang indah bagi kita, dan Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. (penulis:@mistermuryadi)
Melihat bukan hanya denga mata jasmani, tetapi juga mata rohani. KasihNYA melayakan kita untuk hidup. Terima kasih Koh Zal.