Ibrani 10: 17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.
Itu adalah sepenggal ayat yang indah dan menyejukan hati. Kita dapat bayangkan jika sepanjang hari, selama 24 jam penuh, Tuhan memperhatikan gerak gerik kita hanya untuk mencari dosa apa lagi yang kita akan lakukan. Lalu setiap kali kita jatuh ke dalam dosa, Tuhan datang dengan jari telunjuk besar-Nya dan mengatakan, “Lagi-lagi kamu berbuat dosa seperti itu. Ini sudah yang ke-300 kali kamu melakukannya.”
(Baca juga: DI DALAM FIRMAN-NYA ADA JAMINAN)
Bersyukurlah Tuhan yang kita sembah bukanlah Pribadi seperti itu. Setiap kali kita jatuh ke dalam dosa, Dia selalu datang dengan tangan yang terbuka dan siap menopang kita. Dia memperhatikan gerak gerik kita dengan tatapan penuh kasih, seperti seorang ayah yang memperhatikan anaknya. Sehingga, setiap kali anak itu jatuh, sang ayah dapat terburu-buru mengangkat dan menenangkan sang anak.
Jadi, kalau Tuhan tidak mengingat dosa-dosa kita, untuk apa kita mengingat-ingat dosa-dosa kita sendiri atau dosa orang lain? Setiap kali kita memikirkan dosa, kita akan semakin lemah dan akan semakin sering jatuh ke dalam dosa tersebut.
Firman Tuhan dalam Filipi 4:8 mengajarkan kita untuk memikirkan semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji.
(Baca juga: LANGKAH IMAN YAIRUS UNTUK KESEMBUHAN ANAKNYA)
Sederhananya, pikirkanlah betapa baiknya Tuhan terhadap kita, pikirkanlah betapa luar biasanya pengorbanan Yesus untuk kita, pikirkanlah mujizat yang pernah terjadi dalam hidup kita, pikirkan betapa besar kasih Bapa bagi kita, dan pikirkan visi yang Tuhan taruh di hati kita. (penulis:@mistermuryadi)
Pikirkan betapa baiknya Tuhan atas hidup kita. Yang Dia ingat adalah kita anak kesayanganNYA. Pelanggaran kita ditanggung oleh Dia di kayu salib. Terima kasih Koh Zal.