Yesaya 63:7-9 Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih sayang-Nya dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. Bukankah Ia berfirman: “Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,” maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.
Kita adalah milik kepunyaan Tuhan dan Tuhan adalah Bapa kita. Sebagai Bapa, tentu ada hal-hal yang Tuhan kerjakan bagi kita. Seperti menyelamatkan, menjaga, melindungi, memelihara, menebus, dan mengasihi kita. Begitu juga sebaliknya, sebagai anak dan milik kepunyaan-Nya, tentunya ada hal-hal yang menjadi bagian kita. Seperti setia dan taat kepada Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama.
(Baca juga: JANGAN RAGUKAN SEDIKIT PUN JANJI TUHAN)
Saya pribadi merasa hal di ataslah yang membuat kita berbeda. Kita bukan hanya sekadar berbuat baik terhadap orang lain untuk mengharapkan kebaikan orang lain, tetapi kita berbuat baik karena kita menyadari bahwa Tuhan terlebih dahulu berbuat baik kepada kita. Kita menyadari bahwa ada Tuhan, dan kita, sebagai anak-anak-Nya, mewakili-Nya di dunia ini.
(Baca juga: APA SAJA DAPAT TERJADI PADA HARI INI)
Perhatikan ayat di atas, Tuhan mengatakan, “Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang.” Saya dapat merasakan sebuah intonasi yang menunjukkan betapa bangganya Tuhan mengakui kita sebagai anak-anak-Nya. Anak-anak-Nya yang hidup di dunia, tetapi tidak sama dengan dunia. Anak-anak-Nya yang memilih tetap berada di dalam terang, sementara dikelilingi gelap. (penulis: @mistermuryadi)