1 Korintus 11:27-29 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
Sesaat sebelum Yesus ditangkap, Dia mengadakan perjamuan kudus terakhir bersama para murid. Kita dapat membaca kisah lengkapnya di Lukas 22. Hari itu, Yudas, si pengkhianat, turut menikmati “tubuh” dan “darah” Yesus.
(Baca juga: TUHAN TIDAK BERDIAM DIRI, DIA SEDANG BEKERJA)
Kalau benar ada orang tertentu yang tidak dapat mengambil perjamuan, seharusnya malam itu Yudas, si pengkhianat, disuruh menunggu di luar, sementara murid lainnya menikmati perjamuan terakhir bersama Yesus. Faktanya, selama tiga setengah tahun Yesus ada di dunia, Yudas selalu diikutsertakan menikmati perjamuan kudus.
Tidakkah hal di atas berbicara sesuatu kepada kita? Bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus layak untuk melakukan perjamuan kudus. Bukan karena kita layak, tapi karena darah Yesus telah melayakkan kita.
Perhatikan ayat di atas baik-baik. Ayat di atas berbicara mengenai orang-orang yang tidak layak menerima perjamuan dikarenakan mereka tidak mengakui “tubuh” dan “darah” Yesus, bukan karena perbuatan dosa yang mereka lakukan. Atau sederhananya, orang-orang itu menolak karya penebusan Kristus di atas kayu salib.
Jika kita hidup terikat di dalam dosa, kita membutuhkan perjamuan kudus untuk mengingatkan diri kita betapa Yesus sangat mengasihi kita. Bahwa Dia rela memberikan diri-Nya menggantikan kita di atas kayu salib supaya kita dapat menikmati segala yang baik yang Tuhan sediakan. Melalui perjamuan kudus, kita kembali mengingat Yesus telah menang atas kuasa dosa, maut, kemiskinan, kebodohan, dan oleh bilur-bilur-Nya kita telah disembuhkan.
(Baca juga: YANG TANGAN KITA USAHAKAN, PASTI DIBERKATI)
Melalui darah-Nya, kita dilayakkan menerima perjamuan. Jangan biarkan iblis menyakinkan kita untuk menjauh dari perjamuan kudus, jangan biarkan iblis membuat kita merasa tertuduh setiap kali gereja kita mengadakan perjamuan kudus. Ibrani 10:10 mengatakan bahwa kita telah dikuduskan, disucikan, dan dilayakkan sekali untuk selamanya oleh darah Yesus. (penulis: @mistermuryadi)
Melalui perjamuan Kudus kita ingat kembali bahwa Yesus datang untuk menebus dosa kita. Dalam penebusanNYA kita bisa hidup. Terima kasih Koh Zal.