Yohanes 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Kita tahu bahwa Tuhan adalah gembala kita yang baik. Dia ada di dalam hidup kita untuk mengangkat, memulihkan, dan menguatkan hidup kita. Nah, hari ini saya tidak ingin membahas mengenai gembala yang baik, melainkan domba yang baik, yaitu Anda dan saya.
(Baca juga: PESAN PENTING DARI KEBANGKITAN YESUS)
Di dalam Yohanes 10, kita dapat menemukan tiga tokoh penting: gembala, domba, dan serigala. Peran kita di dalam cerita itu adalah sebagai domba. Untuk memainkan peran kita dengan baik sebagai domba, kita perlu mengetahui ciri-ciri seekor domba.
Domba tidak memiliki alat serang, penglihatannya rabun (hanya dapat melihat jarak dekat), tidak pandai mencari makan, mudah tersesat (sulit mengingat jalan), dan jika terluka perlu ada yang merawat (jika tidak, mereka akan mati). Intinya, domba ada hewan yang lemah dan tidak dapat hidup tanpa gembalanya.
Di Norwegia banyak sekali domba liar yang tidak bertuan, biasanya domba-domba liar ini hanya bertahan hidup beberapa bulan saja di alam bebas. Mereka biasanya mati, entah karena diserang predator, kelaparan, tersesat, ataupun terluka. Berbeda dengan domba yang diternakan, hidup mereka cenderung lebih lama, karena ada yang menjagai mereka.
Apa pesan penting dari kebenaran di atas?
(Baca juga: APAKAH KEINGINAN KITA SELARAS DENGAN FIRMAN TUHAN?)
Bagi saya pribadi, mengerti karakter domba membuat saya menyadari bahwa kita tidak dapat hidup sendirian. Kita membutuhkan Gembala Agung kita untuk merawat, menjaga, dan menuntun kita. Kita perlu senantiasa ada di dekat Gembala Agung kita, mendengarkan suara-Nya, dan percaya kepada tuntunan-Nya. (penulis: @mistermuryadi)
Kita tidak dapat hidup sendiri. Kita memerlukan Tuhan. Di luar Tuhan kita hanya akan bertahan hidup sebentar karena didalamNYA terdapat kuasa dan damai sejahtera. Terima kasih Koh Zal.