JANGAN LARUT DALAM KESEDIHAN

1 Samuel 30:8 Kemudian bertanyalah Daud kepada Tuhan, katanya: “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?” Dan Ia berfirman kepadanya: “Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan.”

Cerita singkatnya begini. Suatu hari Daud pergi berperang dan ketika dia kembali ke kota Ziklag (Ziklag adalah kota di bawah kekuasaan Filistin yang diberikan Raja Akhis kepada Daud. Daud tinggal di kota ini selama satu tahun empat bulan), kota itu telah diserang dan dihancurkan oleh Bangsa Amalek. Semua perempuan dan anak-anak ditawan oleh Bangsa Amalek, termasuk kedua istri Daud.

(Baca juga: KETIKA FIRMAN TUHAN TERDENGAR TIDAK MASUK AKAL)

Daud dan segenap rakyatnya mengalami kesedihan yang amat sangat. Di dalam kesedihan itu, rakyat hendak melempari Daud dengan batu karena mereka menyalahkan Daud.

Jika kita berada dalam situasi itu, kira-kira keputusan apa yang akan kita ambil?

Daud mengawali responsnya dengan menangis sejadi-jadinya, bahkan dikatakan sampai dia tidak kuat lagi menangis. Namun setelah itu, Daud tidak larut ke dalam emosinya. Dia berlari kepada Tuhan, Sang Gembala yang agung. Daud tidak membiarkan dirinya larut dalam kesedihan, Firman Tuhan menuliskan Daud bertanya kepada Tuhan apa yang harus dia lakukan.

Kita dapat melihat akhir cerita itu dalam 1 Samuel 30:19, dikatakan, “Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.”

(Baca juga: FIRMAN TUHAN MULAI BEKERJA KETIKA KITA MULAI MENGUCAPKANNYA)

Apakah kita sedang mengalami kesedihan yang mendalam hari ini? Apakah kita sedang dalam situasi yang memerlukan jalan keluar? Jika iya, kita perlu mulai mengambil respons seperti Daud, yaitu bertanya kepada Tuhan, mencari hikmat Tuhan. Dan, ketika Tuhan memberikan jawaban melalui Firman-Nya, percayalah kepada jawaban itu dan lakukan. Itu yang Daud lakukan. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Tidak ada gunanya larut dalam kesedihan. Yesus sudah memberikan banyak berkat bagi kita. Mengapa kita fokus kepada satu kesedihan disaat hidup kita dipenuhi berkat. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.