Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Di Hampton Court, Inggris, pernah ditemukan fenomena sebuah pohon anggur yang menghasilkan banyak anggur di ranting-rantingnya setiap kali berbuah. Orang-orang di sekitar sana sangat mengagumi fenomena itu. Belakangan ditemukan bahwa akar pohon anggur itu ternyata merambat sampai ke tepi Sungai Thames yang tidak jauh Hampton Court.
(Baca juga: MEMBERI KESAKSIAN TENTANG INJIL KASIH KARUNIA)
Jika kita perhatikan cerita pohon anggur di atas, ranting pohon anggur hanya perlu bergantung pada batang pohon agar menghasilkan buah. Atau dengan kata lain, pohon anggur akan mendistribusikan sari-sari yang dibutuhkan agar ranting dapat berbuah selama ranting itu menempel kepada batang pohon.
Saya percaya itu yang Yesus ingin sampaikan kepada setiap orang percaya melalui perumpamaan pokok anggur di atas. Bahwa kita perlu bergantung kepada Kristus agar kita dapat menghasilkan buah.
Pada ayat empat, Yesus mengatakan, “Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”
Mari kita renungkan sejenak pertanyaan ini, “Apakah kita ingin hidup menghasilkan buah?” atau “Apakah kita sedang mengalami kesulitan dalam menghasilkan buah?”
(Baca juga: HARAPKAN SESUATU YANG BAIK HARI INI)
Mungkin tulisan di atas dapat memberikan jawaban yang kita perlukan. Bahwa yang kita perlukan adalah mendekat kepada Yesus, karena di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita tidak dapat menghasilkan buah jika kita terpisah dari Yesus. (penulis: @mistermuryadi)
hagahtoday.com 
Kehidupan yang berbuah sama dengan kehidupan yang berakar kuat pada Firman Kristus. Dalam FirmanNYA kita tidak bimbang dan takut menghadapi perubahan. Terima kasih Koh Zal.