KABAR BAIK ITU SAMPAI KE TELINGA KITA KARENA ADA YANG BERKORBAN

Roma 10:14-15 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”

Semalam saya saja selesai menonton film Paul, The Apostle of Christ. Film itu menceritakan tentang detik-detik kematian Rasul Paulus di Roma.

(Baca juga: APAKAH KITA SEDANG KESULITAN MENGHASILKAN BUAH?)

Pada masa itu, orang-orang Kristen diburu, ditangkap, dan kemudian dibakar hidup-hidup di depan umum sebagai pelajaran.

Saya melihat dilema yang besar. Di satu di sisi, orang-orang Kristen mati mengenaskan karena mempertahankan iman mereka. Tentu ada titik di mana iman mereka terguncang melihat keluarga dan orang-orang yang mereka kenal mati satu per satu. Timbul keinginan untuk melawan Kaisar Nero, sang penguasa. Sementara di sisi lain, mereka menyadari bahwa Kristus mengajarkan tentang kasih, untuk memberikan pipi kiri ketika pipi kanan ditampar, dan untuk berdoa bagi musuh-musuh mereka.

Ada satu adegan mengerikan di mana sekelompok orang Kristen, pria, wanita, dan anak-anak ditangkap dan dijadikan tontonan melawan singa di sebuah arena. Sementara, Lukas dan Paulus pun berusaha berdiri teguh dalam iman mereka kepada Kristus dan meneguhkan iman orang-orang Kristen di sana.

Film itu mengingatkan saya bahwa betapa beharganya Kristus yang kita miliki hari ini. Kabar baik mengenai Kristus sampai ke telinga kita karena ada orang-orang yang mengorbankan nyawa untuk memberitakannya.

(Baca juga: SUKACITA MUNCUL DARI HATI YANG PENUH SYUKUR)

Hari ini saya hanya ingin kita merenungkan kembali hidup kita di dalam Kristus. Apakah kita menganggap apa yang kita miliki berharga? Jika iya, apa yang kita lakukan untuk menjaga hal itu? Dan, apakah kita mau membagi hal itu kepada orang lain? (penulis: @mistermuryadi)