Yosua 10:28 Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya; kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya, tidak ada seorang pun yang dibiarkannya lolos, dan raja Makeda, diperlakukannya seperti telah diperlakukannya raja Yerikho.
Bagi saya, meluangkan waktu memikirkan apa saja yang telah saya capai dalam hidup saya adalah salah satu momen penting yang wajib lakukan setiap tahunnya.
(Baca juga: INI REAKSI YANG IBLIS INGIN KITA LAKUKAN)
Saya tidak berbicara mengenai pencapaian materi, seperti punya rumah atau mobil baru. Yang saya maksud adalah pencapaian dalam hal pengembangan diri. Misalnya dulu kita seorang pemarah, tetapi sekarang teman-teman mengatakan kita jauh lebih sabar. Atau, mungkin awal tahun kita sama sekali tidak dapat bermain piano, tetapi sekarang kita sudah mengerti kunci-kunci dasar piano.
Banyak orang mengukur pencapaiannya dari segi materi. Namun bagi saya, hari ini kita menggunakan ponsel termahal atau memiliki lebih dari lima rumah, itu tidak menandakan kepribadian kita bertambah baik.
Merenungkan sejauh mana diri kita bertumbuh merupakan salah satu indikasi untuk mengetahui sejauh mana kita berjalan bersama Tuhan. Sejauh mana kita memberikan kendali kepada-Nya untuk mengubahkan kehidupan kita.
Jika hari ini kita menilai kehidupan kita bertambah buruk, jangan menyalahkan diri kita. Ambil semua pelajaran dari kesalahan yang kita lakukan, supaya kita tidak mengulangi dan tidak perlu mengalami hal yang sama lagi.
Yosua, dalam ayat di atas, melakukan hal yang sama. Dia menghitung pencapaiannya bersama Tuhan. Ketika dia merebut kota Makeda, dia mengingat apa yang telah dia lakukan bersama Tuhan terhadap kota Yerikho. Bagi saya, hal itu adalah cara Yosua mengingat seberapa jauh dia berjalan mengandalkan Tuhan setiap kali diperhadapkan dengan tantangan.
(Baca juga: TARUH KASIH DI ATAS PERBEDAAN)
Bagaimana dengan kita? Sudah sejauh mana kita melangkah bersama Tuhan? Mari kita luangkan waktu sejenak hari ini memikirkannya. (penulis: @mistermuryadi)
Jika kita melihat ke belakang, maka kita akan melihat hidup kita yang dipenuhi dengan pengenalan janji Tuhan. Ingat lagi bahwa Tuhan selalu beserta kita. Apa yang kita lakukan pasti berhasil. Terima kasih Koh Zal.