INILAH YANG TUHAN PIKIRKAN KETIKA MENULIS HARI-HARI KITA

Mazmur 139:15-16 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

Tidak seperti hewan, tumbuhan, ataupun ciptaan lain, yang setelah diciptakan mereka bertumbuh dan berkembang sendiri sesuai hukum alam. Kita berbeda. Kita adalah maha karya dari Tuhan. Tuhan tidak hanya menciptakan kita, lalu membiarkan kita sendirian. Firman Tuhan mengatakan Dia juga menulis hari-hari yang ada di depan kita. Dia menulis kehidupan kita dari sejak kita lahir sampai kita kembali kepada-Nya kelak. Dan, Dia hanya menuliskan hari-hari yang baik bagi kita.

(Baca juga: HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT)

Beberapa orang mungkin tidak setuju dengan saya dan berkata, “Tidak, Tuhan tidak hanya menulis hari-hari yang baik, tapi juga hari-hari yang buruk.” Jika itu Anda, baiklah, saya berikan sebuah ilustrasi.

Apakah ada di antara Anda yang suka masak atau membuat kue? Atau ya, minimal, suka membuat mie instan? Anggaplah kita ingin menciptakan sesuatu, dalam konteks ini adalah makanan.

Saat Anda memasak sesuatu, Anda akan mulai meracik bumbunya, mengolah bahan makanannya, dan kemudian memasaknya. Saya ingin bertanya, apakah ada di antara Anda yang ketika memasak atau “menciptakan sesuatu” mengatakan dalam hati, “Saya ingin ketika makanan ini jadi, makanan ini tidak enak rasanya. Saya ingin orang yang memakannya sakit perut. Saya ingin makanan yang saya buat ini bentuknya tidak karuan dan rasanya pahit?” Saya rasa tidak ada yang ketika “menciptakan sesuatu” mengharapkan yang buruk terjadi.

Saya yakin ketika membuat sesuatu, kita mengharapkan hal itu berhasil dan dapat dinikmati. Saya pribadi percaya itu yang Tuhan juga pikirkan ketika menulis hari-hari kita.

Ketika kita lahir, Tuhan hanya merancangkan hari-hari yang baik bagi kita. Jika kita mengalami keadaan yang buruk, jangan terburu-buru menyalahkan Tuhan, coba kita cek apakah ada keputusan-keputusan yang kita lakukan dan jalan-jalan yang kita pilih. Apakah ada masa di mana kita mengabaikan jalan Tuhan dan memilih jalan kita sendiri.

(Baca juga: JIKA KITA MENGASIHI TUHAN, KITA PASTI SUKA MELAKUKAN HAL INI)

Jika ada, kembalilah ke jalan-Nya yang penuh dengan damai dan sukacita. Karena Yeremia 29:11 mengatakan, “Rancangan-Ku adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan.” Haleluya! (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Keputusan yang kita buat sering kali membuat hidup kita mengalami hal buruk. Ingat bahwa Yesus lah tempat rasa damai dan aman berada. Ambil keputusan yang sesuai firman Kristus. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.