Mazmur 32:10 Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada Tuhan dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
Saya teringat kisah si bungsu yang pergi dari rumah bapanya. Dari awal sampai akhir perumpamaan ini diceritakan bahwa makanan dan kelimpahan itu hanya terdapat di dalam rumah bapanya. Bukan hanya itu, juga damai, sukacita, kehangatan, perasaan diterima, dan kasih sayang.
(Baca juga: PERBUAT DENGAN SEGENAP HATI SEPERTI UNTUK TUHAN)
Ya, hanya sesaat saja si bungsu dapat hidup sendiri tanpa sang bapa. Hanya sesaat saja dia merasakan kebahagiaan di luar rumah bapanya. Setelah itu, si bungsu melarat dan makan ampas babi.
Seseorang pernah berkata kepada saya, “Ah, ikut Tuhan tidak perlu terlalu fanatik. Toh, tanpa Tuhan saya bisa bahagia dan sejahtera.” Oh teman, menurut Anda seberapa lama sekuntum bunga dapat hidup setelah terlepas dari batangnya? Ya, hanya sesaat saja. Sekalipun kita memindahkan bunga itu ke dalam vas berisi air, kita hanya dapat memperpanjang hidupnya beberapa waktu saja. Setelah itu, mati.
(Baca juga: KITA PERLU MELANGKAH DALAM IMAN UNTUK MENERIMA JANJI TUHAN)
Firman Tuhan mengatakan banyak kesakitan yang diderita oleh orang yang jauh dari Tuhan, tetapi orang yang tinggal di dekat Tuhan, dikelilingi kasih setia. Saya suka bagaimana nabi Yeremia menggambarkannya, “Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah (Yeremia 17:8).” (penulis: @mistermuryadi)
Tinggal di dalam Tuhan adalah tempat teraman di dunia ini. Kita diberkati dan dilindungi oleh FirmanNYA. Terima kasih Koh Zal.