Galatia 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Suka atau tidak, faktanya, perasaan kita selalu berubah-ubah. Perasaan datang dan pergi seperti ombak di lautan. Naik dan turun, dan terkadang seperti dikendalikan oleh sebuah kekuatan yang tidak kita mengerti.
(Baca juga: TUHAN SANGGUP MENDATANGKAN KEBAIKAN DARI SITUASI YANG BURUK)
Jika kita bijak, kita tidak akan berlayar ke tengah laut pada saat ombak sedang menggelora. Sama halnya kita tidak mengikuti perasaan kita ketika perasaan itu sedang berkecamuk. Hal terbaik yang dapat kita lakukan ketika perasaan kita sedang “bergelora” adalah menunggu perasaan itu reda sebelum kita mengambil keputusan apa pun.
(Baca juga: KITA PERLU MEMILIKI SAHABAT SEPERTI INI)
Puji syukur kita tidak harus hidup dikendalikan oleh perasaan-perasaan kita. Kita dapat memberikan kendali hidup kita kepada Firman Tuhan. Kebenarannya, jika kita ingin menikmati kehidupan yang penuh damai sejahtera dan sukacita, kita perlu mengikuti apa yang Firman Tuhan katakan dan percaya kepada hal itu terlepas dari apa pun yang mungkin kita rasakan. (penulis: @mistermuryadi)
Percaya pada Firman Tuhan dan jangan mengikuti perasaan. Perasaan kita bisa benar bisa salah, tetapi Firman Tuhan selalu benar untuk menuntun hidup kita. Terima kasih Koh Zal.