APAKAH TUHAN TAHU BAHWA KITA AKAN MENGALAMI MASALAH?

Matius 14:22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-muridNYA naik ke perahu dan mendahuluiNYA ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.

Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, “Jika Tuhan tahu bahwa saya akan menghadapi masalah, kenapa Tuhan tidak melakukan apa-apa?”

(Baca juga: CARA MENGUJI PENGLIHATAN ATAU NUBUATAN PALSU)

Kisah dalam ayat di atas sangat terkenal sekali, karena itu adalah peristiwa di mana Petrus berjalan di atas air. Namun, saya tidak sedang membahas Petrus, saya ingin membahasnya dari sudut pandang lain.

Menurut Anda, apakah Yesus tidak tahu bahwa murid-murid-Nya akan diombang-ambingkan angin sakal di tengah perjalanan mereka menyeberang? Tentu saja Yesus tahu bahwa akan ada angin sakal. Jika demikian, mengapa Yesus membiarkan mereka? Mengapa Yesus tidak memberikan peringatan? Apakah Yesus yang mengijinkan badai itu?

Sebelum kita membahasnya, kita perlu pegang dua hal ini. Pertama, bukan Yesus yang mengijinkan masalah datang ke dalam hidup mereka (Yakobus 1:13) dan kedua, Yesus tidak membiarkan mereka melewati itu badai sendirian (Ibrani 13:5).

Kita dapat lihat bahwa sebelum angin sakal itu datang menerpa para murid, Yesus sudah memberikan janji, “Yesus memerintahkan murid-murid-Nya ke perahu dan mendahului ke seberang.” Yang artinya, Yesus menjamin bahwa mereka pasti sampai ke seberang tanpa kekurangan sesuatu apa pun.

Namun, mengapa Yesus tidak memberitahu para murid perihal mengenai akan ada angin sakal? Saya yakin karena Yesus ingin ketika badai datang, para murid tidak fokus kepada badai, tetapi kepada janji yang Dia ucapkan.

Sayangnya, sama seperti yang dialami para murid, tanpa kita sadari, seringkali ketika masalah datang, fokus kita seringkali beralih dari janji Tuhan kepada betapa beratnya tekanan dan sulitnya sebuah masalah.

(Baca juga: MEMILIH KUAT SEPERTI DAUD)

Tuhan tahu kita akan mengalami masalah selama hidup di dunia ini. Masalah adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari. Itu sebabnya yang Dia berikan bukan fakta tentang adanya masalah, melainkan memberikan kepada kita janji dan kebenaran Firman-Nya supaya kita dapat keluar dari masalah. Supaya ketika masalah atau tekanan datang, kita dapat tetap teguh mengingat janji dan kebenaran Firman-Nya. (penulis: @mistermuryadi)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.