KETIKA SEORANG NABI TUHAN MENIKAHI PELACUR

 Hosea 1:1-3 Firman Tuhan yang datang kepada Hosea bin Beeri pada zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel. Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi Tuhan.” Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki.

Pernahkah Tuhan meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang terdengar gila? Gila yang saya maksud di sini tentu bukan sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran. Namun, sesuatu yang benar-benar di luar dugaan Anda.

(Baca juga: MENJADI ORANG-ORANG YANG DEWASA DALAM IMAN)

Jika pernah, Anda tidak sendirian. Alkitab penuh dengan cerita di mana Tuhan memberikan perintah kepada hamba-hamba-Nya yang pada saat itu tidak mereka mengerti.

Salah satunya adalah Hosea. Tuhan memerintahkan Hosea untuk menikahi seorang pelacur bernama Gomer binti Diblaim. Menikahi pelacur pada masa itu menentang budaya, apalagi untuk Hosea yang adalah seorang nabi. Jika saya menjadi Hosea, mungkin keragu-raguan adalah respons pertama saya. Perintah semacam itu sepertinya benar-benar tidak masuk akal.

Namun Hosea taat kepada Tuhan dan hasilnya dapat kita nikmati hari ini.

Jika Anda membaca keseluruhan perisitiwa di atas, Anda akan menemukan kebenaran akan betapa baiknya Tuhan atas hidup kita.

Pernikahan Hosea dan Gomer merupakan sebuah gambaran yang indah mengenai kasih Tuhan kepada kita. Hosea menggambarkan Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita sekalipun kita berada di dalam kondisi terburuk kita. Sekalipun mengasihi kita yang berdosa merupakan sebuah kebodohan, tetapi Tuhan tetap melakukannya. Dia mengangkat kita dari “seorang pelacur”, menjadi kekasih hatinya.

Melalui kisah pernikahan Hosea, saya pribadi benar-benar menyadari bahwa tidak ada satu pun hal yang dapat menghalangi kasih Tuhan kepada Tuhan. Tidak dosa kita, tidak kekurangan kita, tidak masa lalu kita, dan tidak segala kekotoran kita.

(Baca juga: GUNAKAN MULUT KITA UNTUK MEMBERKATI)

Saya harap Anda juga menyadarinya hari ini. Tuhan Yesus memberkati. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Tuhan Yesus menyertai kita. Tidak akan pernah ada situasi yang terlalu buruk bagiNYA. Selama kita bertobat dan menerima Tuhan maka kita akan selalu diterima dan hidup dalam Tuhan. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.