BUKAN DENGAN KETERPAKSAAN, TETAPI SUKACITA

Mazmur 100:2 Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

Bukan dengan kesedihan, sungut-sungut, atau keterpaksaan, tapi dengan sukacita. Jika kita tidak beribadah kepada Tuhan atau melayani Tuhan dengan hati penuh sukacita, kita akan berpikir minimum.

(Baca juga: SEMAKIN KUAT DAN TEGUH DI DALAM KRISTUS)

Pikiran minimum akan mengatakan, “Jam berapa kita harus sampai di sana? Apakah saya harus datang? Apakah saya harus mengajak suami atau istri saya? Berapa lama kita harus ada di sana? Jam berapa kita akan pulang dari sana?”

Bayangkan jika Yesus memiliki pikiran seperti di atas, “Aoakah Saya harus melakukannya? Berapa lama Saya harus tergantung di kayu salib? Apakah harus menggunakan paku?”

Tidakkah kita bersyukur bahwa Tuhan tidak seperti itu? Dia melakukan segala sesuatunya dengan segenap hati bagi kita.

(Baca juga: KITA HANYA DAPAT MENGABDI KEPADA SATU TUAN)

Mari kita belajar untuk mengerjakan segala sesuatu dalam hidup kita, baik itu pekerjaan, bisnis, pelayanan, atau studi dengan sukacita, bukan kesedihan, sungut-sungut, atau keterpaksaan. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.