TUJUH HAL YANG SEBAIKNYA TIDAK KITA LAKUKAN DI MUSIM PANDEMI

Kejadian 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam.

Tinggal di sebuah negara yang mengalami empat musim membuat saya jadi lebih peka terhadap pergantian musim. Karena pergantian musim akan memengaruhi jam-jam beraktivitas, tipis tebalnya pakaian, tipis tebalnya selimut, dan waktu-waktu mandi saya.

(Baca juga: “BAGAIMANA JIKA KAMU DIWARISKAN SEPATU BERWARNA UNGU?”)

Tidak dapat dipungkiri, saat ini dunia sedang berada di musim pandemi. Ini bukanlah musim yang biasa kita alami. Ini sebuah musim baru yang saya harap akan segera berlalu dan tidak pernah kembai lagi.

Namun, sementara kita berada di musim ini, penting sekali kita memperhatikan hal-hal yang baik dan tidak baik untuk kita lakukan.

Hari ini saya tidak menuliskan hal-hal yang harus kita lakukan, melainkan hal-hal yang sebaiknya tidak kita lakukan.

Setidaknya ada tujuh hal yang sebaiknya tidak kita lakukan di musim yang tidak biasa ini:

1. Jangan terburu-buru membangun doktrin atau teologi atas musim ini
Sejak awal pandemi, sosial media penuh dengan doktrin mengenai Covid-19. Ada yang mengatakan Tuhan yang mengijinkan untuk menghukum dunia, ada juga yang mengatakan iblis yang melakukannya, dan lain sebagainya. Seperti kita tahu, setiap doktrin yang kita percayai hari ini dibangun dalam kurun waktu ratusan tahun, melewati berbagai uji coba, dan aplikasi. Tidak hanya berdasarkan satu musim yang belum pasti.

2. Jangan mengganggap semua orang menerima hal ini sama dengan diri kita
Ketika pandemi menghantam, tidak semua orang menerimanya sama dengan kita. Mungkin kita ada di bagian yang kuat dan tidak terpengaruh, tetapi di luar sana banyak orang yang menderita dan sengsara akibat pandemi ini. Kita perlu peka akan hal itu. Jika ada orang-orang yang bergumul di musim ini, kita perlu memiliki empati yang kuat terhadap mereka.

3. Jangan membuat keputusan yang tergesa-gesa
Buatlah keputusan seperti pindah pekerjaan, pindah rumah, berhenti kerja, atau hal penting lainnya dengan pertimbangan yang matang. Jangan memutuskan sesuatu yang besar ketika kita sedang emosional.

4. Jangan meluapkan perasaan yang berlebihan
Jangan luapkan yang kita rasakan akibat pandemi ini, mungkin stres, depresi, atau tertekan berlebihan supaya kita tidak menyesalinya di kemudian hari. Ingat, ini hanyalah sebuah musim. Musim ini pasti berlalu.

5. Jangan meninggalkan hal-hal yang baik yang biasa kita lakukan
Saya sadari bahwa banyak rutinitas kita yang berubah selama pandemi ini. Tidak dapat dipungkiri mungkin gaya hidup kita pun berubah. Namun, kita perlu berhati-hati terhadap perubahan. Perubahan yang benar adalah perubahan yang membawa kita ke arah yang lebih baik. Jika ada kebiasaan-kebiasan yang sudah kita bangun selama ini, tetap pertahankan hal itu.

6. Jangan menyimpang dari visi Tuhan atas hidup kita
Tuhan tahu bahwa musim ini pasti datang. Tuhan tidak terkejut akan hal ini. Tuhan memanggil kita untuk berada di musim ini untuk menjadi berkat bagi banyak orang dan membawa kemuliaan bagi Kerajaan-Nya. Tetap kerjakan panggilan Tuhan atas hidup kita.

(Baca juga: INI KATA-KATA YANG ROH KUDUS SELALU INGATKAN)

7. Jangan biarkan kesaksian hidup kita pupus
Tuhan menyelamatkan kita untuk sebuah alasan. Salah satunya adalah supaya kita dapat meneguhkan hati banyak orang melalui kesaksian hidup kita. Jangan biarkan musim ini membuat kesaksian hidup kita pupus. Tetaplah teguh di dalam iman kita kepada Kristus. (penulis: @mistermuryadi)