Ibrani 10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
Terwujud atau tidaknya sebuah janji tidak tergantung dari seberapa manis kata-kata janji itu, tapi tergantung dari siapa yang menjanjikannya. Jika ada seorang penipu memberikan janji kepada kita, tidak peduli seberapa indah, manis, besar, atau banyaknya janji itu, kita tidak akan mempercayainya dan saya sangat yakin janji itu tidak akan terwujud. Namun, jika ayah, ibu, atau orang lain yang kita percayai memberikan janji, tidak peduli seberapa sederhana kata-katanya, kemungkinan besar janji itu akan dipenuhi.
(Baca juga: MATA KITA PERLU DILATIH UNTUK MELIHAT KEPADA JANJI TUHAN)
Ini salah satu alasan mengapa kita tertipu, karena kita mempercayai orang yang salah dalam memberikan janji.
Hari ini saya ingin kita tahu bahwa yang berjanji memberikan penjagaan, pemeliharaan, perlindungan, dan masa depan yang indah kepada kita adalah seorang Pribadi dengan reputasi tidak pernah gagal dan tidak pernah ingkar, yaitu Tuhan semesta alam.
Suatu hari Tuhan berjanji kepada Abraham untuk memberikan kepadanya dan kepada keturunannya Tanah Perjanjian. Beratus-ratus tahun setelah itu lahirlah Bangsa Israel yang bebal, suka bersungut-sungut, dan sering meninggalkan Tuhan. Selama puluhan tahun Tuhan setia menunggu Bangsa Israel berbalik kepada-Nya untuk menggenapi janji itu.
Lihat, Tuhan yang terlebih rindu menggenapi janji itu. Bahkan mungkin Bangsa Israel telah lama melupakan janji itu di saat mereka membuat lembu emas, tapi Tuhan tidak pernah lupa bahwa Dia pernah berjanji kepada Abraham.
(Baca juga: JANGAN KEPO DENGAN URUSAN ORANG LAIN)
Berkali-kali Tuhan bersumpah demi diri-Nya sendiri jika Bangsa Israel berbalik kepada-Nya, Dia akan membawa mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Janji itu tetap tersedia, tidak dibatalkan, dan menanti untuk digenapi. Dan, kita tahu Yosua memimpin bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian. Tuhan menggenapi janji-Nya. Dia selalu menggenapi janji-Nya. (penulis: @mistermuryadi)