KEMAMPUAN UNTUK MEMISAHKAN DIRI DARI TUHAN

Kejadian 2:16-17 Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Beberapa hamba Tuhan pernah mengatakan bahwa jika manusia berbuat dosa, maka Tuhan akan menjauhi mereka, karena yang kudus tidak bisa bersatu dengan yang tidak kudus. Kalau benar dosa membuat Tuhan menjauhi manusia, maka Yesus tidak akan datang ke Bumi dan mati untuk kita.

(Baca juga: JANGAN MENUNDA LEBIH LAMA LAGI UNTUK BERUBAH)

Faktanya, Tuhan mengasihi orang-orang berdosa. Bahkan Yesus dikenal sebagai sahabat orang berdosa.

Roma 6:23 mengatakan bahwa upah dosa adalah maut. Kata “maut” itu diambil dari bahasa Yunani “thanatos”, yang artinya “terpisah dari…”. Ya, dosa memberikan kita kemampuan untuk memisahkan diri dari Tuhan.

Sepertinya dosa tidak membuat Tuhan menjauhi manusia, justru sebaliknya, dosa membuat manusia menjauhi Tuhan. Itu dua hal yang berbeda.

Anda ingat peristiwa di Taman Eden? Sesaat setelah Adam dan Hawa berbuat dosa, Tuhan mencari mereka, tetapi mereka bersembunyi dari Tuhan.

Menurut Anda, siapa yang paling diuntungkan dalam situasi itu? Tentu saja iblis. Iblis tertawa lebar ketika melihat anak-anak Tuhan, karena dosa-dosanya, perlahan meninggalkan Tuhan. Iblis tahu bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa kasih Tuhan, karena di luar kasih Tuhan tidak ada kehidupan.

Ijinkan saya mengingat kembali kita semua bahwa dosa dunia ini telah ditanggung sepenuhnya melalui kematian Yesus 2000 tahun lalu. Itu sebabnya Tuhan tetap mengasihi kita sekalipun kita berbuat dosa.

(Baca juga: APAKAH TUHAN KEMBALI MARAH SETIAP KALI KITA BERBUAT SALAH?)

Meski demikian, bukan berarti kita bebas untuk berbuat dosa. Dosa masih tetap memiliki dampak yang sangat buruk bagi kita, yaitu membuat kita meninggalkan Tuhan, Sang Sumber Kehidupan. (penulis: @mistermuryadi)