Mazmur 27:3-5 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu.
Perjalanan hidup Daud dipenuhi dengan peperangan, konflik politik, dan pertumpahan darah. Namun, Daud mengatakan dia tidak takut sekalipun puluhan ribu musuh berkemah di sekelilingnya. Anda perlu tahu bahwa Daud sangat makmur dalam hal materi, memiliki begitu banyak penjaga, dan dia tinggal di istana yang megah dan sangat aman, tetapi Daud tidak bersandar kepada hal-hal tersebut.
(Baca juga: TANGGALKAN SEBENTAR MASALAH KITA, BERSUKACITALAH)
Daud bersandar kepada Tuhan. Dia menjadikan Tuhan sebagai gunung batu dan tempat persembunyiannya. Daud menyadari, sekalipun kerajaannya megah dan kuat, tentara-tentaranya terampil dan tidak terkalahkan, dia tetap merasa tidak aman jika bersandar kepada hal-hal tersebut. Sebaliknya, sekalipun dia seorang diri saja, dia merasa sangat aman pada saat tuhan bersama-sama dengannya.
Kita tentu ingat peristiwa ketika Daud melawan Goliat. Sebelum maju ke medan pertempuran, Saul menyarankan dia mengenakan baju perang, tetapi Daud menjawab, “Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya (1 Samuel 17:39).”
(Baca juga: MELATIH DIRI SEBELUM TANTANGAN DATANG)
Wow, Daud merasa lebih aman melawan raksasa menggunakan nama Tuhan semesta alam daripada menggunakan baju perang raja. Hasilnya seperti kita ketahui, Daud memenangkan pertarungan itu hanya dalam beberapa saat saja. (penulis: @mistermuryadi)
hagahtoday.com 