Kolose 1:21-22 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNYA dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNYA, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Setiap kali membaca ayat di atas, saya teringat akan siapa saya dulu, dan bagaimana kasih Yesus yang begitu besar menuntun saya dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Kasih-Nya memulihkan dan menyembuhkan hati dan pikiran saya yang jahat.
(Baca juga: BUANG PRASANGKA BURUK KITA MENGENAI TUHAN)
Apa yang telah Yesus lakukan bagi saya di atas kayu salib bukan sekadar menggantikan hukuman saya atau memperdamaikan saya kepada Bapa Sorgawi, tetapi juga menguduskan dan melayakan hidup saya yang kotor menjadi anak-anak kesayangan-Nya.
Darah Yesus membasuh saya senantiasa dan menjadikan saya orang-orang yang kudus dan tidak bercacat cela di hadapan Bapa.
(Baca juga: APAKAH TUHAN KEMBALI MARAH SETIAP KALI KITA BERBUAT SALAH?)
Melalui ayat di atas, kita dapat merenungkan siapa kita jika tidak ada Yesus, dan bagaimana kehidupan kita tanpa Yesus. Juga kita dapat mengingat perjuangan Yesus naik ke atas kayu salib untuk membuktikan betapa dalam, panjang, dan lebar kasih-Nya kepada kita. Tidak pernah ada seorang pun di dunia ini yang pernah menyatakan cintanya dengan cara yang menakjubkan seperti Yesus. (penulis: @mistermuryadi)
Tidak ada kasih yang melebih kasih Yesus. Pengorbanannya menebus setiap doa dan pelanggaran kita. Dalam kasih Tuhan kita menjadi hidup. Terima kasih Koh Zal.