Kejadian 3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
Jika segala sesuatu tidak berjalan dengan benar, kecenderungan alami kita adalah mencari seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. Ternyata kebiasaan itu sudah ada sejak di Taman Eden. Saat Tuhan menanyakan Adam apa yang telah dilakukannya, ia menjawab bahwa itu adalah kesalahan Hawa dan Tuhan. Kemudian saat Tuhan menanyai Hawa, ia menyalahkan ular. Mirip dengan apa yang terjadi di masa kini, bukan?
(Baca juga: INI AWAL SESEORANG MELUPAKAN TUHAN)
Jika hari ini kita mengalami suatu kegagalan, pikirkanlah tentang mengapa kita gagal daripada mencari siapa yang bersalah. Berusahalah melihat masalah kita dari sudut pandang yang jujur sehingga kita dapat memperbaikinya di lain waktu. Coba tanyakan hal ini kepada diri kita:
- Pelajaran-pelajaran apa yang saya dapatkan melalui kejadian ini?
- Bagaimana saya dapat mengubah kegagalan ini menjadi keberhasilan?
- Apakah yang membuat saya gagal atau berhasil?
Orang yang suka mempersalahkan orang lain karena kegagalan-kegagalan mereka, tidak akan pernah mengatasi masalah sesungguhnya. Mereka hanya pindah dari satu masalah ke masalah lainnya.
(Baca juga: LANGKAH AWAL UNTUK MEMILIKI MASA DEPAN YANG INDAH)
Kita perlu mengambil tanggung jawab atas tindakan-tindakan salah yang kita lakukan, supaya kita dapat belajar dari hal itu. Tidak ada yang salah dengan berbuat salah, yang salah adalah jika kita menyerah pada saat kita berbuat salah. (penulis: @mistermuryadi)