2 Raja-Raja 4:2 Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”
Semua orang, kecuali Tuhan, akan berkata situasi perempuan di atas tidak memiliki harapan. Sedikit minyak dan tepung yang dia miliki tidak cukup untuk hari esok. Perempuan itu tahu bahwa dia dan anaknya akan segera mati kelaparan. Namun, seorang nabi Tuhan datang kepadanya membawa janji dan pengharapan.
(Baca juga: “GPS SORGAWI” YANG DAPAT MENUNTUN KITA KE JALAN YANG BENAR)
Saat manusia mengatakan, “Mustahil,” Yesus mengatakan, “Bagi Allah segala sesuatu mungkin (Matius 19:26).”
Perempuan miskin itu memilih percaya kepada janji Tuhan dan sebagai bukti imannya, dia membuatkan roti bagi Elia dari sedikit tepung dan minyak yang dimilikinya. Dia memberikan semua hal yang selama ini dia pikir dapat menyelamatkan hidupnya.
Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari kisah di atas? Di tengah situasi yang sulit, seringkali kita gagal melihat kebesaran Tuhan, karena pikiran kita terlalu fokus kepada masalah. Kalau kita memandang kepada masalah, yang kita dapatkan hanyalah stres, panik, gelisah, takut, dan kuatir.
Seperti kisah perempuan di atas, di tengah situasinya yang sulit, justru dia memercayakan segala yang dia miliki kepada Tuhan. Perempuan itu memutuskan untuk lebih percaya kepada janji Tuhan, daripada harta yang dia miliki. Dia menyadari bahwa jauh lebih aman jika memercayakan masa depannya kepada Tuhan daripada harta benda. Dan terbukti, kehidupan si janda miskin menjadi jauh lebih baik setelah dia memilih memercayakan hidupnya kepada Tuhan.
(Baca juga: APAKAH ANDA SIAP DIKRITIK?)
Saat melihat kepada Tuhan, kita akan melihat lima roti dan dua ikan memberi makan lima ribu orang, air berubah menjadi anggur, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan, yang bisu berbicara, yang tuli mendengar, dan yang mati dibangkitkan. Saat kita menyerahkan hidup kita kepada Yesus, semua hal yang biasa menjadi luar biasa. (penulis: @mistermuryadi)
Sekecil apapun yang kita miliki, kita memiliki harapan di dalam Tuhan. Di dalamNYA tidak ada yang mustahil. Terima kasih Koh Zal.