RESPONS YESUS SAAT YOHANES PEMBAPTIS DIBUNUH

Matius 14:13-14 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Yesus baru saja mendengar berita mengenai kematian Yohanes Pembaptis. Siapakah Yohanes Pembaptis? Dia adalah sepupu Yesus, sekaligus orang yang mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk mempersiapkan kedatangan Yesus.

(Baca juga: TUHAN YANG KUDUS DAN MANUSIA YANG BERDOSA)

Yesus butuh waktu dan ruang untuk bersekutu dengan Bapa setelah mendengar berita mengenaskan mengenai Yohanes. Juga, merupakan sebuah peringatan bahwa tidak lama lagi, Dia akan segera menyusul jejak itu.

Namun, pada saat itu orang banyak mengikuti-Nya. Di tengah kepedihan-Nya, Yesus tetap memiliki belas kasihan terhadap orang banyak. Yesus tidak merasa terganggu dengan kehadiran orang-orang itu. Justru Dia menolong mereka dengan kasih. Yesus mendahulukan kepentingan mereka di atas apa yang Dia alami.

Kira-kira, pelajaran apa yang kita dapatkan dari sepenggal kisah di atas?

Yang pertama. Kita dapat melihat respons Yesus ketika menghadapi masalah yang berat. Dia selalu kembali kepada Bapa-Nya. Namun, orang banyak mengikuti-Nya, dan Dia tidak bisa mengabaikan mereka begitu saja. Yesus mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan Pribadi-Nya.

Saya percaya melayani orang yang membutuhkan merupakan identitas para pengikut Yesus.

Bukan berarti kita tidak boleh memiliki “ME TIME” atau waktu untuk menyendiri. Tentu saja boleh. Yesus menunjukkan hal itu dalam beberapa kesempatan. Namun, hati Yesus selalu tergerak setiap kali melihat ada orang yang membutuhkan pertolongan. Yesus mempercayakan beban beratnya kepada Bapa, sementara Dia tetap pergi melayani.

Yang kedua. Mungkin kita pernah ada di situasi yang Yesus alami. Katakanlah, kita mengalami masalah di dalam pekerjaan kita yang membuat hati kita kesal, lalu sesampainya di rumah, kita lampiaskan amarah kita kepada keluarga kita tanpa sebab.

(Baca juga: UKUR SUDAH SEJAUH MANA KITA BERJALAN)

Yesus mengalami masalah yang disebabkan oleh Herodes, karena dia membunuh Yohanes Pembaptis. Namun, orang banyak yang mengikuti-Nya tidak berbuat salah sedikit pun terhadap-Nya. Yesus tahu bagaimana menempatkan masalah-Nya dengan benar, yaitu Dia hendak bersekutu dengan Bapa, sehingga Dia dapat memberikan respons yang benar. (penulis: @mistermuryadi)

One comment

  1. Perbuatan yang kita lakukan tidak hanya memberkati diri kita, tapi juga orang lain. Sudah sewajarnya orang lain merasakan berkat dari kita.

    Tempat kita mengadukan masalah kita hanya kepada Bapa di surga. Terima kasih Koh Zal.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.