Matius 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
Di dalam bahasa aslinya, kata “menyertai kita” dalam ayat di atas ditulis “tinggal di dalam kita”. Kata itu memiliki arti yang luar biasa penting.
(Baca juga: SEKOCI PENYELAMAT TELAH DATANG UNTUK MENYELAMATKAN ANDA)
Pertama, di dalam Kejadian 6:3, Tuhan berfirman bahwa Roh-Nya tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia. Ya, karena manusia telah jatuh ke dalam dosa. Artinya, dosa telah mengakibatkan sesuatu yang sangat fatal, tidak hanya membuat manusia pergi menjauh dari Tuhan, tetapi juga membuat Roh Tuhan tidak memiliki tempat lagi di dalam hati manusia.
Namun kelahiran Yesus mengubah semuanya itu. Dengan darah-Nya, Yesus “membersihkan” hati manusia sekali untuk selamanya, dan kini tubuh kita kembali menjadi bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19), dan Roh Tuhan bisa berdiam lagi di dalam hati manusia seperti yang tercatat di dalam Roma 8:11 dan 1 Yohanes 4:4.
Kedua, kata “tinggal di dalam kita” berarti Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita (Ibrani 13:5). Saat kita percaya kepada-Nya, Roh-Nya akan berdiam di dalam hati kita selamanya. Di tengah kegagalan, kekecewaan, kehancuran, juga keberhasilan, kesuksesan, dan kejayaan, Tuhan senantiasa bersama-sama dengan kita.
(Baca juga: MENGASIHI ADALAH SIFAT ALAMI TUHAN)
Dua poin di atas adalah kabar baik bagi setiap orang percaya. Bahwa kita telah “dibersihkan” sekali untuk selamanya oleh darah Yesus (Ibrani 10:10) dan hal itu membuat Roh Tuhan dapat kembali tinggal di dalam kita, dan kita tidak pernah ditinggalkan oleh-Nya sampai kita bertemu muka dengan-Nya. Haleluya! (penulis: @mistermuryadi)
Penebusan Yesus di kayu salib membebaskan kita dari maut. Hidup yang kita jalani sekarang adalah kehidupan yang disertai Tuhan. Terima kasih Koh Zal.