Lukas 23:34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
Tahun lalu di Western Sydney ada tujuh anak-anak pergi membeli es krim. Ketika sedang berjalan pulang, ada mobil dengan kecepatan sangat tinggi menghantam mereka semua. Empat dari mereka meninggal dunia. Tiga dari empat anak yang meninggal merupakan kakak adik kandung.
(Baca juga: SOSOK BAPA SORGAWI DI MATA SAYA)
Setelah penyelidikan, pelaku ditemukan memiliki kadar alkohol yang sangat tinggi dan akhirnya ditangkap, dan kemudian diadili.
Salah seorang wartawan bertanya kepada ibu dari ketiga anak itu, “Apa perasaan Anda terhadap orang yang melakukan hal itu?” Sang ibu menjawab, “Sejujurnya saya tidak siap bertemu dengan pelaku di pengadilan, saya tidak ingin melihat wajahnya, tetapi saya tahu di dalam hati saya, saya mengampuni dia.”
Dari cerita di atas kita dapat melihat bahwa sepertinya pengampunan adalah jalan yang perlu ditempuh oleh para pengikut Kristus ketika ada seseorang yang berbuat salah kepada kita. Mengampuni adalah teladan yang Yesus berikan ketika Dia disiksa dan disalibkan. Namun, bukan berarti mengampuni itu mudah.
Yesus ingin kita mengerti bahwa mengampuni merupakan solusi yang lebih baik daripada balas dendam atau menyimpan kebencian/kepahitan. Sebagai pengikut Kristus, tentu kita ingin menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.
Saya percaya ketika kita dapat mengampuni orang yang bersalah terhadap kita, pada dasarnya kita melepaskan belenggu yang mengikat hidup kita. Belenggu yang membuat hidup kita sulit untuk melihat, menerima, dan menikmati kebaikan Tuhan atas hidup kita. Pengampunan membuat kita dapat melanjutkan hidup ke arah yang lebih baik dari hari ini.
Setiap kita memiliki cerita-cerita yang menyakitkan di masa lalu, atau mungkin masih berlangsung sampai sekarang. Mungkin tidak ada orang yang mengetahui hal itu, tetapi kita menyadari rasa sakit itu telah menggerogoti hati kita di dalam, dan kita harus berhadapan dengan kemarahan, kebencian, kekecewaan, kepahitan, dan mungkin kesepian, secara konstan.
(Baca juga: CIRI-CIRI SESEORANG MENDENGAR KABAR BAIK)
Kabar baiknya, ada jalan keluar di dalam Yesus. Dia sanggup menyelamatkan yang terburuk dan terhancur di antara kita, dan kembali mengehembuskan napas kehidupan. Sehingga, kita dapat menikmati hidup kita dengan damai dan sukacita. Saudara, kita layak untuk memiliki hidup demikian di dalam Kristus. (penulis: @mistermuryadi)
Pengampunan membuat hidup kita bebas dari kutuk. Hidup kita sudah diampuni oleh Yesus, kita juga bisa meneladani apa yang Ia lakukan pada hidup kita. Terima kasih Koh Zal.