Mazmur 37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Marah adalah sebuah emosi yang dapat berdampak serius bagi kehidupan keluarga, pertemanan, pekerjaan, dan bahkan kerohanian kita. Marah itu tidak salah, itu adalah bagian dari kehidupan manusia, tetapi kita perlu melakukannya dengan sikap hati yang benar dan terhadap hal yang tepat. Misalnya marah terhadap dosa atau marah terhadap perbuatan si jahat.
(Baca juga: TULISKAN VISI ANDA DI TAHUN 2021)
Masalah muncul ketika kita menggunakan marah membangkitkan balas dendam atau melampiaskan kekesalan kita. Itu salah. Hal itu dapat membawa kita kepada lebih banyak masalah.
Beberapa hal yang Alkitab katakan mengenai dampak dari marah. Yakobus 1:19-20 mengatakan bahwa marah tidak menghasilkan sesuatu yang baik bagi kita. Yakobus 3:6-8 memperingati kita bahwa ucapan yang buruk (kasar) akan menghancurkan dan merupakan akar dari banyak masalah.
Dan, berikut adalah apa yang Alkitab katakan mengenai cara mengatasi marah. Efesus 4:26 mengatakan segera tenangkan diri kita pada saat kita marah, jangan sampai kita berbuat dosa. Efesus 4:31-32 mengajarkan untuk segera mengingat identitas kita sebagai orang percaya, bahwa kita perlu menjadi orang ramah, penuh kasih mesra, dan murah hati dalam mengampuni, sebagaimana Yesus melakukannya terlebih dahulu kepada kita.
(Baca juga: DUA HAL PENTING BAGI SEMUA ORANG PERCAYA)
Tidak dapat dipungkiri bahwa ada saat di mana kita marah terhadap sesuatu atau seseorang. Namun, kita perlu senantiasa mengingat bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Jika Tuhan mengasihi kita yang tidak sempurna, demikianlah kita semestinya kepada orang-orang di sekeliling kita, termasuk kepada diri kita sendiri. (penulis: @mistermuryadi)
Menang atas keinginan untuk marah. Marah bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah, melainkan menambah masalah. Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi dan mengampuni orang lain. Terima kasih Koh Zal.