Mazmur 136:13-14 Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Tidak dipungkiri ada saatnya kita merasa keadaan yang kita alami begitu sulit untuk dilalui, sehingga akhirnya kita memilih pasrah. Kita merasa sendiri dan terbentur dengan jalan buntu. Itu sebabnya Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tenang menghadapi berbagai situasi. Kitab Yesaya mengatakan dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan kita.
(Baca juga: KADANG JALAN YANG KITA TEMPUH BERSAMA TUHAN TERLIHAT BERLIKU)
Tenang tidak membuat keadaan yang kita hadapi berubah, tetapi tenang membuat kita berpikir lebih jernih. Tenang memberikan kita waktu untuk mengingat kembali bahwa Sang Pencipta Semesta senantiasa bersama dengan kita. Tenang membuat kita sadar bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Saya tidak tahu apa yang terjadi kalau Musa tidak memilih untuk tenang sejenak, sementara Bangsa Israel bersungut-sungut, tentara Mesir mengejar, dan Laut Merah menghadang. Karena tenang, Musa dapat berdoa, dan mendengar suara Tuhan. Karena tenang, Musa dapat dengan jelas mendengar tuntunan Tuhan di tengah situasi yang genting. Karena tenang, Musa tidak bertemu jalan buntu, melainkan jalan keluar.
(Baca juga: CIRI-CIRI SESEORANG MENDENGAR KABAR BAIK)
Semua orang pernah gagal di dalam hidupnya. Namun, saya sangat yakin, di dalam Kristus, kegagalan bukanlah akhir dari hidup kita. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menyediakan masa depan indah bagi kita. Di dalam Dia, kita tidak pernah gagal. Itu bukan takdir kita. (penulis: @mistermuryadi)
Tenang dalam Yesus. Kekuatan kita ada saat kita menggunakan Firman Kristus sebagai solusi. Terima kasih Koh Zal.