Filipi 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.
Saya rasa tidak ada orang yang menyukai ketidakpastian. Ketidakpastian seperti sebuah papan reklame besar yang kita lihat di jalan tol bertuliskan, “Anda tidak tahu apa yang akan datang selanjutnya.” Misteri akan masa depan dapat membuat banyak orang merasa tidak nyaman, gelisah, bahkan stres.
(Baca juga: MUSTAHIL MUNDUR, SEMENTARA TANTANGAN AKAN LEBIH BERAT SAAT MAJU)
Rasul Paulus pernah menghadapi ketidakpastian di dalam perjalanan imannya. Dia dipenjara dan diisolasi oleh tentara Romawi. Hari-hari Paulus dihiasi dengan belenggu di kaki dan kesendirian tanpa mengetahui apakah hari itu dia akan dibebaskan atau dihukum mati.
Apa yang perlu kita lakukan jika kita sedang terjebak di situasi yang serba tidak pasti?
Paulus mengatasinya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Paulus sangat menyadari bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini hanyalah Tuhan. Situasi, perasaan, rencana, dan orang-orang di sekitarnya dapat berubah-ubah, tetapi Tuhan tidak. Janji-Nya, rencana-Nya, jalan-jalan-Nya, kasih-Nya, dan Firman-Nya tidak pernah berubah atas hidup Paulus.
(Baca juga: SAAT KITA MEMERCAYAI-NYA, MUKJIZAT MENGANTRI DALAM HIDUP KITA)
Suatu saat, kabut ketidakpastian di dalam hidup kita pasti akan berlalu. Saya berharap musim ketidakpastian yang mungkin sedang kita alami tidak mengubah identitas kita di dalam Kristus, justru sebaliknya, membuat kita semakin erat mencengkram Kristus. (penulis: @mistermuryadi)
Ketidakpastian yang kita alami dalam hidup datang dari dunia ini. Selama kita teguh terhadap Firman Kristus maka kita akan tenang dan percaya akhirnya pasti yang terbaik yang terjadi. Terima kasih Koh Zal.