Ibrani 9:4-5 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian.
Ketiga benda (buli emas berisi manna, tongkat Harun, dua loh batu) yang disimpan di dalam Tabut Perjanjian adalah benda-benda yang melambangkan pemberontakan Bangsa Israel terhadap Tuhan. Sejak awal Tuhan ingin Bangsa Israel menutup rapat lambang-lambang pemberontakan itu, karena Tuhan tidak ingin mengingat dosa mereka.
(Baca juga: MENGAPA ORANG YANG MENYUKAI FIRMAN TUHAN DISEBUT BERBAHAGIA?)
Di dalam Imamat 16:15 dijelaskan bahwa Imam Besar harus memercikan darah domba jantan sebanyak tujuh kali ke bagian atas dan depan tutup pendamaian itu. Mengapa harus dengan darah? Karena Ibrani 9:22 menuliskan bahwa tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Jika tidak ada pengampunan dosa, maka tidak ada berkat, kebaikan, dan kemurahan Tuhan.
Darah domba jantan yang dipercik adalah lambang dari penumpahan darah Kristus saat Dia mengorbankan diri-Nya di kayu salib.
Seharusnya kita dihukum dan dihakimi akibat dosa dan pelanggaran yang kita lakukan. Namun, Kristus menumpahkan darah-Nya untuk menutupi setiap pelanggaran dan pemberontakan kita dari murka Tuhan.
(Baca juga: KETIKA SEORANG NABI TUHAN MENIKAHI PELACUR)
Sama seperti ketika Tuhan melihat Tabut Perjanjian yang dipercikan darah domba jantan, Tuhan tidak lagi mengingat dosa dan pelanggaran Bangsa Israel, begitu juga kita yang hidup di Perjanjian Baru, terlebih lagi kita telah dibasuh oleh darah Yesus, Sang Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela, Firman Tuhan dalam Ibrani 8:12 mengatakan, “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.” Haleluya! (penulis: @mistermuryadi)
Luar biasa firman Tuhan, sangat menguatkan. Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tuhan Yesus memberkati.
Tuhan tidak lagi melihat dosa kita. IA telah menebus semua dosa kita di kayu salib. Dalam penebusanNYA kita menjadi Kudus dan hidup. Terima kasih Koh Zal.